Konten dari Pengguna

Memupuk Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia

Belinda Gavrila N A
Mahasiswa aktif asal jogja di Universitas Negeri Yogyakarta tepatnya di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi.
2 Oktober 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Belinda Gavrila N A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Non Muslim ikut berpartisipasi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

sumsumber : bebebebelinda
zoom-in-whitePerbesar
sumsumber : bebebebelinda
ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 270 juta orang dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis, ada berbaberbagaiberbaberbagaigaigai kepercayaan, terutama Islam, Kristen, KatKatolikolik, Hindhu, Buddha, dan Khonghucu sebagai enaenamm agama yang diakui secara resmi oleh hukum danmun administrasi negara . Keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan nanamunsmi olehmun juga bisa menimbulkan tantangan, terutama pada era digital saat ini.
Toleransi antar umat beragama bukan hanya sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mendasar bagi keharmonisan bangsa Indonesia. faktor historis dan sosial-politik terkadang menyebabkan gesekan diantara umat beragama.
Toleransi beragama sendiri dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain. Dalam UUD 1945 mengatur tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 29 ayat (2), berbunyi :
ADVERTISEMENT
Selain itu terdapat pula undang-undang lain yang mengatur tentang kerukunan umat beragama, di antaranya :
Salah satu bentuk toleransi dapat dilihat dari kegiatan yang satu ini.
Watampone, (Humas Bone) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema "Implementasi Moderasi Beragama dalam Bersikap dan Berperilaku Keseharian Sesuai Tuntunan Rasullullah SAW" Kegiatan berlangsung di Lapangan Bulu Tangkasi Kemenag Bone, Senin (30/9/2024).
ADVERTISEMENT
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh, seperti PJ Bupati Bone Andi Winarso Eka putra, Kepala Kemenag Bone H. Abdul rafik, dan sejumlah pemimpin dari berbagi sektor.
Prof. Dr. KH. Lukman Arake, Lc., menyampaikan himah Maulid dengan menekankan pentingnya implementasi moderasi beragama dalam keseharian, sesuai dengan suri teladan Nabi Muhammad SAW. Acara ini juga diisi dengan lomba Male, yaitu hiasan pohon pisang sebagai simbol kearifan lokal yang diikuti oleh seluruh madrasah, KUA Kecamatan, serta Kantor Kemenang Kabupaten Bone.
Menariknya dalam acara ini adalah keterlibatan umat agama lain. Elvi Tappang, seorang ASN Penyuluh Agama Kristen di KAntor Kemenag Kabupaten Bone yang turut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Elvi merupakan seorang berdarah Suku Toraja dan beragama Kristen Prostestan yang tidak ragu untu ikut serta dalam mendekorasi pisang milik PTSP dan Humas menjadi Male, hal ini menunjukan sikap kebersamaan dan toleransi lintas agama.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bagi saya, kebersamaan dan menghargai perbedaan adalah wujud nyata dari toleransi yang kita jaga sebagai sesama manusia untuk NKRI," ujar Elvi.
Male yang didekorasi Elvi berhasil menjadi Runner Up dalam kategori lomba Male antar ruangan Kantor Kemenag Kabupaten Bone, ini menunjukkan bahwa kontribusinya diapresiasi seluruh peserta dan panitia.
Ketua Panitia, H. Muhammad Rafi As'ad juga menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi dari seluruh elemen dalam mensukseskan acara, termasuk Elvi Tappang. "Keterlibatan Elvi dalam lomba ini adalah cerminan moderasi beragama yang sejati, di mana kita menghargai perbedaan dan merayakan kebersamaan. Ini adalah contoh yang luar biasa," ujarnya.
Kegiatan Peringatan Maulid ini tidak hanya menjadi syiar agama tetapi juga dapat memperkuat silaturahmi serta rasa persaudaraan. Tidak hanya pada sesama umat muslim saja namun juga pada pemeluk agama yang lain.
ADVERTISEMENT
Berita lainnya :