Konten dari Pengguna

Ziarah Makam Saudara Saat Kepulangan ke Kampung Halaman Sebagai Tradisi Lebaran

Belliaa Clarishta
MAHASISWA UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO - PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
16 April 2024 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Belliaa Clarishta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Ziarah Makam Sanak Saudara Saat Mudik Lebaran

ADVERTISEMENT
Ziarah makam sanak saudara yang telah meninggal menjadi momen yang mendalam bagi banyak orang di tengah semaraknya perayaan Lebaran, tradisi pulang ke kampung halaman atau mudik. Dan tahun ini, para pemudik kembali memenuhi jalanan dengan penuh semangat.
Dok. Pribadi (padatnya jalanan di arus mudik lebaran)
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi (padatnya jalanan di arus mudik lebaran)
Ratusan ribu orang mulai memadati jalanan menuju kampung halaman, bahkan dari satu minggu sebelum Idul Fitri. Ini bukan sekadar perjalanan, melainkan sebuah ritual yang menghubungkan mereka dengan akar budaya, keluarga, dan kenangan masa kecil. Meskipun perayaan ini sering diiringi dengan kemacetan lalu lintas yang parah dan kewaspadaan akan keselamatan, semangat Lebaran membawa kegembiraan yang sulit diungkapkan.
ADVERTISEMENT
Ziarah makam saudara yang telah meninggal adalah bagian penting dari tradisi ini, selain bersua dengan keluarga yang masih hidup, Lebaran juga merupakan waktu untuk mengenang mereka yang telah meninggal. Di tengah riuhnya kemeriahan Lebaran, suasana di pemakaman menjadi hening, diisi oleh doa-doa dan kenangan yang menyentuh hati.
Dok. Pribadi (Ziarah makam saudara yang sudah meninggal)
Di tengah kebahagiaan dan kesedihan, tradisi Lebaran mengajarkan kita tentang pentingnya ikatan keluarga, kenangan, dan kesempatan untuk bersama. Ini adalah saat untuk menghargai apa yang kita miliki dan mengingat yang telah pergi. Sebuah pengingat bahwa di balik semangat perayaan, ada ruang untuk refleksi dan rasa syukur yang mendalam.