Konten Media Partner

Deklarator Relawan Garuda, Anggap Survei Solo Raya Polling Condong Kepada Gibran

30 Juni 2020 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deklarator Relawan Garuda BRM, Kusumo Putro, Selasa (30/6)
zoom-in-whitePerbesar
Deklarator Relawan Garuda BRM, Kusumo Putro, Selasa (30/6)
ADVERTISEMENT
SOLO - Upaya menggiring pilihan publik ke salah satu Bakal Calon Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka sepertinya diendus oleh Deklarator Relawan Garuda. Meskipun disajikan ke publik dengan hasil survei Solo Raya Polling pada beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan Deklarator Relawan Garuda BRM, Kusumo Putro, Selasa (30/6).
ADVERTISEMENT
"Saya menilai hasil survei Pilwakot tersebut hanya sekadar hiburan semata. Kalau sekadar lucu bolehlah, kami sudah tahu ke mana arah survei itu," katanya.
Kusumo membaca pemberitaan jika survei itu dinilai tidak mencerminkan kondisi riil ketika membaca pemberitaan di beberapa media. Ada dua hal yang menurutnya kurang akurat yakni survei tidak mempresentasikan mayoritas warga Solo.
Meskipun disebut respondennya dari DPT, namun dalam survei itu hanya dilakukan di empat kecamatan, di mana Jebres tidak melakukan survei. Selanjutnya, dalam simulasi yang dibuat juga terkesan memaksakan serta menggiring opini publik pada satu calon.
"Melihat dari data hasil survei, atas nama Gibran untuk elektabilitas pasangan, dipasangkan dengan nama Achmad Purnomo - Teguh Prakoso dari PDI Perjuangan. Bahkan ketua DPRD, Budi dari partai sama tapi tidak ada pasangan Achmad Purnomo dengan Teguh Prakoso," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kusumo Putro membaca pemberitaan jika survei itu dinilai tidak mencerminkan kondisi riil ketika membaca pemberitaan di beberapa media
Belum lagi, setiap nama yang dipasangkan dengan Gibran dilawankan dengan pasangan Bagyo dan FX Supardjo dari independen. Jelas ini tidak fair karena tidak ada pasangan Achmad Purnomo dengan Teguh Prakoso.
Ada upaya memusatkan nama anak presiden. Dengan demikian pandangan Kusumo, survei yang dilakukan kerja sama dengan salah satu PTS di Solo dengan koordinatornya seorang dosen pasca-sarjana seperti sengaja ingin mendikte Parpol dengan cara memanfaatkan media.
"Semestinya kalau fair, maka masukan Purnomo sebagai Calon Wali Kota Solo, tinggal lihat siapa yang elektabilitasnya tinggi antara dua kandidat Calon Wali Kota yang dipilih rakyat Solo," ungkapnya.
Dia berharap masyarakat tidak terkecoh dengan nama survei, dan Parpol tidak terlena bungkus manis survei. Mundurnya Purnomo beberapa waktu lalu adalah wujud empatinya terhadap COVID-19 yang saat ini belum reda.
ADVERTISEMENT
Lantas, adanya pihak menuding Purnomo mempermainkan partai justru dia mengatakan kalau ada upaya mendikte dan menggiring partai memberikan rekomendasi kepada kader baru yang belum jelas kemampuannya untuk memimpin rakyat Solo. (Agung Santoso)