Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
SOLO - Jelang Pilkada Serentak pada tanggal 9 Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) melaksanakan simulasi mulai datang hingga proses pemilihan sesuai dengan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan, simulasi pemungutan dan perhitungan tujuannya memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa nantinya harus menerapkan protokol kesehatan . Artinya, baik itu penyelenggara pengawas dan pemilih, wajib melaksanakan protokol kesehatan.
"Pemilih yang datang mulai diukur suhu badan, mencuci tangan, kemudian diberikan sarung tangan plastik sekali pakai, lalu membawa pena sendiri, menunjukkan KTP elektronik, dan from C pemberitahuan. Datang sesuai dengan jam kedatangan pada jadwal," urai Nurul Sutarti, Minggu (6/12).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tinta diteteskan kepada pemilih tidak dicelupkan. Sarung tangan plastik juga telah disediakan tempat pembuangannya, kemudian keluar dari TPS pun harus cuci tangan.
Lebih lanjut, Nurul mengatakan apabila ada pemilih yang bersuhu tubuh di atas 37 derajat maka pemilih akan diberikan bilik khusus. Pemilih juga akan didampingi KPPS yang menggunakan APD lengkap.
ADVERTISEMENT
"Pemilih yang suhunya 37,3 derajat celsius diberikan bilik khusus serta dilayani oleh KPPS yang menggunakan APD lengkap dengan baju hazmat," jelasnya.
Pada satu jam terakhir, terang Nurul, sekitar pukul 12.00 hingga 13.00 WIB, petugas melayani masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.
"Serta pada satu jam terakhir pukul 12.00 hingga 13.00 WIB, bagaimana melayani yang menjalani isolasi mandiri di rumah," tuturnya.
Petugas KPPS yang melayani pemilih, yang menjalani isolasi mandiri nantinya keliling rumah dengan menggunakan APD lengkap.
"Rumah sakit yang melayani adalah petugas kesehatan, tetapi jika di rumah itu yang menjalani sama teman KPPS, kemudian dua orang yang satu pakai baju hazmat ada pengawas TPS," ungkapnya. (Tara Wahyu)