Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pemerhati Budaya Desak Perusakan Tembok Bekas Keraton Kartasura Diusut Tuntas
6 Mei 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Perusakan tembok bekas Keraton Kartasura memicu reaksi pemerhati budaya .
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Budaya Mataram, BRM Kusumo Putro, mendesak perusakan peninggalan Keraton Kartasura itu diusut tuntas. Sekaligus menemukan indikasi-indikasi kelalaian pihak tertentu untuk memelihara cagar budaya.
“Mereka telah lalai dalam melindungi cagar budaya yang berada di wilayah kewenangannya,” tandasnya, Jumat (06/05/2022).
Menurut dia, peninggalan budaya yang dibongkar warga untuk dibangun indekos itu bernilai sejarah. “Tapi sangat miris sekali, karena statusnya belum teregistrasi sebagai cagar budaya.”
Kusumo mengaku, telah menanyakan status kecagarbudayaan tembok bekas Keraton Kartasura ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Kalau sudah begini, tanggung jawab siapa? Ini jelas perusakan cagar budaya,” tegas dia.
Sementara itu Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Wandansari atau Gusti Moeng, menegaskan niatnya untuk menelusuri perusakan tembok bekas Keraton Kartasura itu.
ADVERTISEMENT
“Ini akan saya telusuri sampai tuntas. Dari mana dia sampai dapat sertifikat itu dan apa haknya bisa mem-buldozer tembok keraton,” tandas putri Pakubuwono (PB) XII itu.
Ia mengaku tidak akan berkompromi terhadap perusakan warisan leluhur Keraton Solo. Sebab lahan itu dimiliki keluarga besar trah Mataram.
“Keraton ini bukan milik pejabat ataupun raja. Namun ini adalah kolektif milik dinasti Mataram,” tegasnya.
(Agung Santoso)