Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Pura Mangkunegaran Ungkap Persyaratan Pewaris Takhta
19 November 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO-Keluarga besar Pura Mangkunegaran akan menggelar peringatan 100 hari wafatnya Mangkunegara IX pada Jum'at malam (19/11/2021). Rencananya, mereka baru bersedia berbicara ke publik mengenai suksesi usai peringatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Wedono Satriyo Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso mengatakan bahwa pergantian takhta di Pura Mangkunegaran akan mengacu pada paugeran atau adat yang berlaku di Mataram Islam.
"Jadi harus patrilineal, dari jalur laki-laku," kata Lilik saat ditemui, Jum'at pagi (19/11/2021).
Selain itu, pemegang tampuk kekuasaan di Pura Mangkunegaran juga akan mengutamakan anak dari permaisuri. "Kalau ada ya anak laki-laki dari permaisuri," kata dia.
Hanya saja, Lilik enggan menyebut secara spesifik calon pemegang takhta yang akan ditunjuk memimpin di Pura Mangkunegaran. Menurutnya, pihak keluarga baru akan berbicara setelah kegiatan hajatan peringatan 100 hari selesai.
Menurut Lilik, hal tersebut merupakan paugeran yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Pihaknya juga akan melestarikan tradisi tersebut.
"Kalau ada yang bilang di Mangkunegaran tidak ada pola baku mengenai suksesi, berarti dia tidak tahu paugeran," katanya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, KGPAA Mangkunegara IX dikaruniai empat orang anak. Dua anak pertama dari pernikahannya dengan Sukmawati Soekarnoputri yakni GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GRA Ancillasura Sudjiwo.
Sedangkan di pernikahannya dengan Prisca Marina Haryogi Supardi atau yang bergelar GKP Mangkunegara IX. Dari pernikahan ini pasangan tersebut dianugerahi dua anak yaitu G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan G.R.A. Ancillasura Sudjiwo.
Jika merujuk penjelasan Lilik, satu-satunya anak laku-laki dari permaisuri adalah Bhre Cakrahutama.
(Tara Wahyu)