Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Temui Bhre di Pura Mangkunegaran, Gibran Kenakan Kemeja Batik Pemberian Paundra
21 Maret 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Hari pertama berdinas usai dinyatakan negatif COVID-19, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menemui Raja Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo di Pura Mangkunegaran , Senin (21/03/2022).
ADVERTISEMENT
Kedatangan Gibran menemui Bhre tersebut bertujuan untuk membalas undangan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, yang diberikan Pura Mangkunegaran.
Diketahui, Gibran absen saat penobatan Mangkunegara X pada Sabtu (12/03/2022), karena harus menjalani isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19.
Menariknya, dalam kunjungan kali ini Gibran memilih mengenakan kemeja batik bermotif naga. Batik itu adalah hadiah dari kakak tiri Mangkunegara X, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara.
“Nggak ada pesan apa-apa (di balik pemakaian batik tersebut). Saya juga seneng kok desain batik dari Gusti Paundra,” tutur Gibran.
Menurut Gibran, pertemuan tersebut membahas sejumlah hal. Termasuk perkembangan penataan Koridor Gatot Subroto (Gatsu) yang akan dikonsep layaknya Malioboro.
"Tadi dengan Gusti Bhre sedikit saya bocorkan gambar dan foto untuk Koridor Gatsu dan Ngarsapura.”
ADVERTISEMENT
Gibran mengaku meminta izin sekaligus masukan dari Pura Mangkunegaran, agar penataan dan revitalisasi Koridor Gatsu serta Ngarsapura bisa sinergis.
Mangkunegara X menambahkan, pertemuan dengan Gibran juga membicarakan pariwisata di Pura Mangkunegaran.
"Bagaimana kami bisa support Solo sebagai Kota Budaya, karena salah satu pusat kebudayaan itu di Mangkunegaran,” jelas Bhre.
Ia mengaku sudah menyiapkan rencana jangka pendek dan panjang untuk pengembangan Pura Mangkunegaran ke depan.
"Konsepnya sedang diproses. Kami gunakan 1-2 bulan pertama untuk mematangkan konsepnya. Untuk jangka pendeknya, kami akan perbaiki pariwisata, konten wisata dan media sosial,” urai Bhre.
(Tara Wahyu)