Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Saham Second Liner di Indonesia
1 Oktober 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kapitalisasi pasar dari saham-saham ini umumnya berada di kisaran ratusan miliar hingga triliunan rupiah, dan sering kali diakui karena kinerjanya yang stabil tetapi tak sepopuler saham blue chip .
Saham second liner sering kali menjadi pilihan investor yang mencari peluang keuntungan lebih besar dengan risiko relatif lebih tinggi. Di bawah ini akan diuraikan beberapa contoh saham second liner.
Ciri-ciri Saham Second Liner
Sebelum membahas contoh saham second liner, berikut beberapa ciri umumnya yang bisa Anda perhatikan.
1. Kapitalisasi Pasar Menengah
Saham second liner biasanya memiliki kapitalisasi pasar di bawah saham-saham terbesar di bursa, tetapi cukup kuat untuk dianggap stabil.
2. Likuiditas
Likuiditas saham second liner bisa bervariasi. Beberapa di antaranya cukup aktif diperdagangkan, tetapi ada juga yang tidak seaktif saham blue chip.
ADVERTISEMENT
3. Potensi Pertumbuhan
Saham second liner memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi, terutama karena banyak dari perusahaan ini sedang berkembang.
Contoh Saham Second Liner di Indonesia
Berikut beberapa contoh saham second liner di Indonesia yang populer dan menarik perhatian investor.
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Saham MNCN adalah contoh dari sektor media yang sering dianggap sebagai saham second liner. MNCN merupakan perusahaan yang bergerak di industri media dan memiliki beberapa stasiun televisi populer seperti RCTI, GTV, dan iNews.
Dengan kapitalisasi pasar yang signifikan, saham MNCN sering kali menjadi incaran investor yang melihat peluang pertumbuhan dari industri media di Indonesia.
2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON adalah salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia yang fokus pada pembangunan pusat perbelanjaan, apartemen, dan perkantoran.
ADVERTISEMENT
Saham PWON sering dikategorikan sebagai saham second liner karena memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil dibanding perusahaan properti terbesar, tetapi masih menunjukkan kinerja keuangan yang stabil.
PWON juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik, terutama dengan meningkatnya permintaan terhadap properti di kota-kota besar.
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Japfa Comfeed adalah salah satu perusahaan terbesar di sektor agribisnis, khususnya dalam produksi pakan ternak, unggas, dan produk perikanan.
Saham JPFA sering dianggap sebagai saham second liner karena kinerja perusahaannya yang kuat di sektor agribisnis, meskipun kapitalisasi pasar mereka masih di bawah perusahaan blue chip.
Potensi pertumbuhan di sektor agribisnis yang terus meningkat membuat saham ini menarik bagi investor.
4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
AKR Corporindo adalah perusahaan yang bergerak di sektor distribusi energi dan logistik. AKRA dianggap sebagai saham second liner karena kapitalisasi pasarnya yang cukup besar tetapi belum masuk kategori blue chip. Dengan pertumbuhan di sektor energi dan distribusi, saham AKRA memiliki potensi keuntungan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
5. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk atau TBIG adalah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi, khususnya penyewaan menara telekomunikasi.
Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di Indonesia, saham TBIG sering dilirik oleh investor sebagai salah satu pilihan saham second liner dengan potensi pertumbuhan yang menarik.
TBIG memiliki jaringan menara yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan ini memberikan prospek yang positif di masa depan.
(NDA)