Konten dari Pengguna

Apa Fungsi BEP dalam Proyeksi Keuangan? Ini Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
24 Mei 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi BEP dalam proyeksi keuangan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi BEP dalam proyeksi keuangan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Penting bagi para pengusaha untuk mempelajari break even point (BEP). Pasalnya, BEP memiliki banyak fungsi dalam proyeksi keuangan suatu usaha atau bisnis. Apa fungsi BEP dalam proyeksi keuangan?
ADVERTISEMENT
Menurut Wahyudi dalam buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK/MAK Kelas XII karya Wakhid Bashori dan Windu Mahmud, BEP adalah suatu keadaan di mana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi.
Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
Maka dapat disimpulkan, BEP berfungsi untuk membantu pelaku bisnis dalam mengefisienkan produksi barang maupun jasa guna mencapai keuntungan yang optimal. Adapun fungsi lain dari BEP dalam proyeksi keuangan akan dijabarkan dalam uraian di bawah ini.

Fungsi BEP dalam Proyeksi Keuangan

Ilustrasi menghitung BEP. Foto: Pexels
Analisis BEP umumnya digunakan untuk menghitung kapan sebuah usaha/bisnis/ proyek akan menghasilkan keuntungan dengan cara menyamakan total pendapatannya dengan total biaya produksi.
ADVERTISEMENT
Dengan analisis BEP, manajemen perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian. Analisis ini juga bermanfaat untuk mengetahui jumlah penjualan agar memperoleh keuntungan tertentu.
Selain itu, analisis BEP juga bisa membantu manajemen dalam pengambilan keputusan apakah pebisnis perlu melanjutkan atau memberhentikan bisnisnya. Menghitung BEP amat penting dilakukan agar mengetahui batas minimum produksi, sehingga tidak mengalami kerugian.
Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK/MAK Kelas XII Semester 1 oleh Muh, Nur Eli Brahim, M.Si, fungsi BEP dalam proyeksi keuangan suatu bisnis dapat dirincikan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Rumus Menghitung BEP

Ilustrasi rumus BEP. Foto: Pexels
Secara umum, terdapat dua cara untuk menghitung BEP, yaitu: (1) berdasarkan berapa Rupiah penjualan yang diterima; dan (2) berapa unit yang harus dijual.
Berikut masing-masing penjelasannya seperti dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK/MAK Kelas XII oleh Wakhid Bashori dan Windu Mahmud.

1. Rumus BEP Rupiah

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima dapat dilakukan dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit), lalu dikurangi Biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost), kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Rumusnya:
ADVERTISEMENT

2. Rumus BEP Unit

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual dapat dilakukan dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Berikut rumusnya:
(NDA)