Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil dari Berbagai Aspek
18 Desember 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat memilih rumah, pembeli akan dihadapkan pada dua opsi, yaitu rumah subsidi dan rumah komersil. Kedua jenis rumah ini memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari lokasi, harga, fasilitas, hingga spesifikasi atau tipe rumah .
ADVERTISEMENT
Memahami perbedaan antara rumah subsidi dan komersil penting untuk menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial . Untuk mengetahui perbedaan rumah subsidi dan komersil dari berbagai sisi, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.
Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil
Rumah subsidi adalah program pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kehadiran program ini bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian sendiri meski dengan penghasilan minim.
Sementara itu, mengutip buku Milenial (Gak) Bisa Punya Rumah karya Reno (Syafruddin) Sann, rumah komersial merupakan rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat mampu. Artinya, masyarakat dianggap mampu mencicil rumah sesuai penghasilannya.
Memilih antara rumah subsidi atau rumah komersial juga perlu hati-hati. Supaya membantu menentukan hunian yang tepat, berikut perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil.
ADVERTISEMENT
1. Lokasi
Rumah subsidi biasanya dibangun di pinggiran kota. Lokasi ini memungkinkan harga jual yang rendah. Namun, konsekuensinya adalah akses ke pusat kota atau fasilitas umum cenderung membutuhkan waktu tempuh yang lama.
Sementara itu, rumah komersil umumnya terletak di lokasi yang lebih strategis, seperti dekat pusat kota, kawasan bisnis, fasilitas umum dan sosial.
2. Spesifikasi Bangunan
Spesifikasi rumah subsidi biasanya mengikuti standar minimum yang ditetapkan pemerintah. Adapun tipe rumah subsidi yang ditawarkan maksimal tipe 36 dengan luas tanah 60.
Sebaliknya, rumah komersil menawarkan spesifikasi yang lebih fleksibel dan bervariasi, tergantung pada segmen pasar yang dituju. Pembeli juga memiliki opsi untuk menyesuaikan desain dan kualitas bahan sesuai keinginan.
ADVERTISEMENT
3. Harga
Harga rumah subsidi dinilai lebih terjangkau dibanding rumah komersil karena mendapat subsidi dari pemerintah. Harganya juga tergantung zona yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, rumah komersil dijual dengan harga pasar yang ditentukan oleh pengembang dengan nominal yang beragam. Harga rumah komersil lebih bervariasi, tergantung pada lokasi, fasilitas, dan spesifikasi bangunan. Semakin strategis, semakin mahal harganya karena bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
4. Potensi Renovasi
Rumah subsidi biasanya hanya dapat direnovasi setelah dua tahun pertama. Jika dilanggar, subsidi akan dicabut dan cicilan akan mengikuti bunga konvensional.
Hal ini berbeda pada rumah komersil, pemilik rumah atau pembeli dapat merenovasi kapan pun sesuai keinginan dengan batasan-batasan tertentu.
(SA)