Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Prinsip Kerja PLTB untuk Menghasilkan Energi Listrik
7 Maret 2024 18:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Energi angin yang menggerakkan turbin berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Pada gilirannya, penggunaan energi angin dapat mengurangi pemanfaatan energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi.
Lantas bagaimana prinsip kerja PLTB? Untuk mengetahui cara kerjanya hingga menjadi energi listrik simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu PLTB?
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik dengan cara mengonversi energi dari pergerakan angin menjadi energi listrik melalui turbin angin atau kincir angin.
Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui dua tahapan konversi energi, pertama aliran angin yang menggerakkan kincir angin untuk mengonversi energi angin menjadi energi kinetik, lalu kemudian menjadi energi listrik.
Dalam buku Bioenterpreneurship (2023) karya Meti Herlina dkk, energi kinetik dari angin dapat masuk ke dalam turbin sehingga kincir angin mampu berputar. Hal ini menggerakkan generator untuk membangkitkan energi listrik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, daya turbin angin bergantung pada beberapa faktor seperti volume, densitas, serta kecepatan angin.
Prinsip Kerja PLTB
Prinsip kerja PLTB yakni menggunakan turbin atau kincir angin sebagai alat untuk mengubah angin menjadi listrik.
Dalam buku Teknik Konversi Energi (2022) karya Andi Muhammad Taufik Ali, dkk, cara kerja dari pembangkit listrik tenaga angin akan dimulai ketika ada pergerakan angin yang memutar turbin.
Aliran angin akan menggerakkan baling-baling dan secara otomatis memutar rotor yang terletak pada generator. Kemudian, generator akan mengubah energi gerak dari angin tersebut menjadi energi listrik yang terjadi karena medan elektromagnetik.
Pada bagian poros yang ada di dalam generator sebenarnya terdapat material ferromagnetik permanen. Saat turbin berputar, poros akan turut berputar sehingga akan membuat perubahan fluks magnetik pada stator yang adalah kumparan kawat berbentuk loop.
ADVERTISEMENT
Di situlah dihasilkan tegangan dan arus listrik, kemudian energi listrik tersebut akan tersimpan di dalam baterai.
Mengutip buku Indeks Stabilitas Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan Terintegrasi Energi Terbarukan (2023) karya Andi Muhammad Ilyas, besarnya energi listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah:
1. Rotor (Kincir)
Rotor turbin sangat bervariasi jenisnya, diameter rotor akan berbanding lurus dengan daya listrik. Semakin besar diameter semakin besar pula listrik yang dihasilkan.
2. Kecepatan Angin
Kecepatan angin akan mempengaruhi kecepatan putaran rotor yang akan menggerakkan generator.
3. Jenis Generator
Generator terbagi dalam beberapa karakteristik yang berbeda. Generator yang dapat digunakan untuk sistem konversi energi angin adalah generator yang dapat menghasilkan arus listrik pada putaran rendah.
Listrik yang dihasilkan dari sistem konversi energi angin akan bekerja optimal pada siang hari di mana angin berembus cukup kencang dibandingkan dengan pada malam hari. Sedangkan penggunaan listrik biasanya akan meningkat pada malam hari.
ADVERTISEMENT
(SA)