Konten dari Pengguna

Private Placement: Pengertian, Tahapan, Keuntungan, dan Risikonya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
31 Oktober 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Private placement adalah salah satu metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan tanpa harus menawarkan saham ke publik atau melalui pasar terbuka.
ADVERTISEMENT
Cara ini memungkinkan perusahaan memperoleh modal dari sejumlah investor terbatas, seperti institusi atau individu dengan kekayaan tertentu.
Artikel di bawah ini akan membahas lebih mendalam mengenai pengertian private placement, prosesnya, serta keuntungan dan risikonya bagi perusahaan.

Pengertian Private Placement

Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
Mengutip Investopedia, private placement adalah proses menawarkan atau menjual sekuritas (saham atau obligasi) langsung ke investor tertentu tanpa harus melalui pasar terbuka atau bursa efek.
Dalam praktiknya, private placement ini biasanya melibatkan investor institusional seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, atau individu berkekayaan tinggi yang disebut juga investor terakreditasi.
Metode ini berbeda dari penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO) yang menawarkan saham perusahaan ke publik melalui bursa efek.
ADVERTISEMENT
Dengan private placement, perusahaan dapat menghindari persyaratan yang lebih ketat dari regulator dan proses administrasi yang panjang yang biasanya diperlukan dalam IPO.

Tahapan Private Placement

Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
Private placement memiliki beberapa tahapan yang dilakukan secara tertutup antara perusahaan dengan calon investor. Berikut tahapan umumnya yang dihimpun dari laman CFI.

1. Penentuan Kebutuhan Modal

Perusahaan akan melakukan evaluasi kebutuhan modal yang diperlukan, misalnya, untuk ekspansi bisnis atau restrukturisasi utang. Kebutuhan ini akan menentukan jumlah dana yang diincar dari private placement.

2. Pemilihan Investor Potensial

Perusahaan kemudian mengidentifikasi investor potensial yang memiliki profil investasi sesuai dengan tujuan dan risiko perusahaan. Biasanya, investor yang diundang adalah investor institusional atau individu dengan kekayaan besar yang sudah berpengalaman dalam investasi.
ADVERTISEMENT

3. Negosiasi Syarat dan Ketentuan

Perusahaan dan calon investor akan melakukan negosiasi terkait syarat-syarat investasi, seperti harga saham, jumlah saham yang ditawarkan, hak-hak investor, dan batas waktu investasi.

4. Penandatanganan Perjanjian

Jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan, mereka akan menandatangani perjanjian investasi. Perjanjian ini mencakup ketentuan yang disepakati dan mengikat kedua pihak.

5. Penyaluran Dana

Setelah perjanjian ditandatangani, investor akan menyalurkan dana ke perusahaan sesuai dengan kesepakatan. Dana ini kemudian dapat digunakan sesuai kebutuhan yang telah direncanakan perusahaan.

Keuntungan Private Placement

Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
Private placement menawarkan sejumlah keuntungan bagi perusahaan dan investor, di antaranya.

1. Proses Lebih Cepat dan Sederhana

Dibanding IPO, private placement relatif lebih cepat dan sederhana. Hal ini karena perusahaan tidak perlu mengikuti berbagai persyaratan yang ketat dari regulator atau memenuhi ketentuan yang berlaku di bursa efek.
ADVERTISEMENT

2. Privasi dan Kontrol Lebih Tinggi

Dengan private placement, perusahaan tidak harus mengungkapkan data keuangan secara publik, sehingga privasi lebih terjaga. Selain itu, karena hanya melibatkan sejumlah kecil investor, perusahaan memiliki kontrol lebih tinggi dalam hal pengambilan keputusan.

3. Hubungan Jangka Panjang dengan Investor

Investor dalam private placement biasanya memiliki pandangan jangka panjang dan siap mendukung perusahaan dalam berbagai situasi. Hal ini membantu perusahaan membangun hubungan kerja sama yang lebih stabil dan berkelanjutan.

4. Menghemat Biaya IPO

Biaya yang dikeluarkan untuk IPO cukup tinggi karena harus melibatkan penjamin emisi, biaya registrasi, dan berbagai biaya administrasi lainnya. Private placement menawarkan opsi pendanaan yang lebih hemat biaya.

Risiko Private Placement

Ilustrasi metode private placement. Foto: Unsplash
Meskipun memiliki berbagai keuntungan, private placement juga mengandung risiko, antara lain.

1. Terbatasnya Jumlah Investor

Karena melibatkan investor dalam jumlah terbatas, dana yang diperoleh mungkin tidak sebesar pendanaan dari IPO. Ini bisa menjadi kendala bagi perusahaan yang memerlukan dana besar.
ADVERTISEMENT

2. Pengaruh yang Lebih Besar dari Investor

Dengan investor yang terbatas, tiap investor cenderung memiliki pengaruh lebih besar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Hal ini dapat menjadi tantangan jika terjadi perbedaan pandangan antara manajemen dan investor.

3. Keterbatasan Likuiditas

Saham yang dibeli melalui private placement umumnya tidak dapat diperdagangkan di pasar terbuka. Hal ini membuat saham tersebut kurang likuid, sehingga dapat memengaruhi nilai investasi bagi investor.
(NDA)