Konten dari Pengguna

Proteksionisme: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya bagi Negara

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
4 Juli 2023 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 18 Januari 2024 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proteksionisme. Foto: Pexels.com/Tom Fisk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proteksionisme. Foto: Pexels.com/Tom Fisk
ADVERTISEMENT
Proteksionisme adalah kebijakan yang memengaruhi jalannya aktivitas perdagangan internsional melalui batasan yang diterapkan. Salah satu jenis batasan pada kebijakan ini adalah kuota impor.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar proteksionisme lebih lanjut, simak juga pengertian, jenis, dan keuntungannya di artikel Berita Bisnis berikut ini.

Pengertian Proteksionisme

Ilustrasi Proteksionisme. Foto: Pexels.com/Tom Fisk
Mengutip corporatefinanceinstitute.com, proteksionisme adalah kebijakan perdagangan yang memungkinkan pemerintah suatu negara untuk mempromosikan produsen dalam negeri.
Kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan produksi barang dan jasa dalam negeri dengan memberlakukan tarif impor, pembatasan kuota, pemberian subsidi, atau sejumlah hukum nasional sebagai instrumen untuk menekan atau melarang impor.
Mengutip skripsi Proteksionisme Sengketa Dagang dalam Perdagangan Internasional: Pendekatan Negosiasi oleh Fathun, kebijakan proteksionisme merupakan kebijakan ekonomi yang menghambat perdagangan internasional.
Proteksionisme bertujuan untuk melindungi produk domestik dari barang-barang impor yang berpotensi menyaingi produk dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan hampir di seluruh negara di dunia dan tak pernah benar-benar dapat dihapuskan.
ADVERTISEMENT

Jenis Proteksionisme

Ilustrasi Proteksionisme. Foto: Pexels.com/mali maeder
Mengutip laman investopedia.com, proteksionisme dilakukan dalam berbagai bentuk. Berikut beberapa jenis kebijakan yang berlaku di berbagai negara:

1. Tarif Impor

Tarif impor adalah salah satu alat utama yang digunakan pemerintah ketika ingin memberlakukan kebijakan proteksionisme. Secara umum, semua bentuk tarif impor dibebankan ke negara pengimpor dan didokumentasikan di bea cukai pemerintah. Tarif impor akan menaikkan harga impor untuk suatu negara.

2. Kuota Impor

Kuota impor adalah hambatan non-tarif yang diberlakukan untuk membatasi jumlah produk yang dapat diimpor selama periode waktu tertentu. Tujuan dari pembatasan kuota adalah untuk membatasi pasokan produk tertentu yang disediakan eksportir ke importir.

3. Standar Produk

Keamanan produk atau bahan berkualitas rendah biasanya menjadi perhatian utama ketika standar produk diberlakukan. Proteksionisme standar produk dapat menjadi penghalang yang membatasi impor berdasarkan kontrol internal suatu negara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, membatasi impor melalui penerapan standar produk sering kali dapat meningkatkan volume produksi di dalam negeri.

4. Subsidi Pemerintah

Pejabat pemerintah dapat memilih untuk memberikan subsidi langsung atau tak langsung di bidang produksi, ketenagakerjaan, pajak, properti, dan lainnya.
Pejabat maupun negara dapat memilih untuk menawarkan subsidi ke suatu bisnis untuk melakukan ekspor jika ingin meningkatkan neraca perdagangan suatu negara.
Subsidi ekspor memberikan insentif bagi bisnis domestik untuk berekspansi secara global dengan meningkatkan ekspor mereka secara internasional.

Manfaat Proteksionisme

Ilustrasi Proteksionisme. Foto: Pexels.com/James Heming
Merujuk laman corporatefinanceinstitute.com, berikut keuntungan adanya kebijakan proteksionisme bagi suatu negara:

1. Lebih Banyak Peluang Pertumbuhan

Proteksionisme memberikan peluang pertumbuhan bagi industri lokal, sehingga mereka dapat bersaing dengan perusahaan yang lebih berpengalaman di pasar internasional.

2. Impor Lebih Rendah

Kebijakan proteksionisme membantu mengurangi tingkat impor dan memungkinkan negara untuk meningkatkan neraca perdagangannya.
ADVERTISEMENT

3. Lebih Banyak Pekerjaan

Tingkat pekerjaan yang lebih tinggi terjadi ketika perusahaan-perusahaan domestik meningkatkan jumlah tenaga kerjanya.

4. Produk Domestik Bruto (PDB) Lebih Tinggi

Proteksionisme cenderung meningkatkan PDB ekonomi karena adanya peningkatan produksi dalam negeri.
(MQ)