Konten dari Pengguna

1 Rajab 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa Masehi? Cek di Sini!

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Desember 2024 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Hijriah, yaitu bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Hijriah, yaitu bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Menjelang pergantian tahun, umat Islam sebaiknya mengetahui 1 Rajab 2025 jatuh pada tanggal berapa dalam kalender masehi.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibada seperti puasa sunah, zikir, dan amal kebaikan lainnya. Memperbanyak ibadah di bulan Rajab dipercaya dapat mendatangkan berkah dan pahala yang dilipatgandakan.
Untuk mengetahui kapan dimulainya bulan Rajab di tahun 2025 Masehi, simak informasi berikut ini.

1 Rajab 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa?

1 Rajab 2025 jatuh pada tanggal berapa? Bulan Rajab 1446 Hijriah pada kalender Masehi 2025 akan dimulai pada Rabu, 1 Januari 2025. Foto: Pexels.com
Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Rajab 1446 Hijriah pada kalender Masehi 2025 akan dimulai pada Rabu, 1 Januari 2025, dan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui tanggal ini, umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri untuk memaksimalkan ibadah.

Amalan yang Dianjurkan di Bulan Rajab

Ada banyak amal ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Rajab. Foto: Pexels.com
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh. Mengutip Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Rajab:

1.⁠ ⁠Membaca Doa ketika Masuk Bulan Rajab

Ketika memasuki bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus sebagai bentuk permohonan keberkahan di bulan ini.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah saw membaca doa berikut saat bulan Rajab tiba:
"Allahumma barik lana fi rajaba wasya'bana waballighna ramadhana."
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."

2.⁠ ⁠Puasa di Bulan Rajab

Tidak ada dalil yang secara khusus mewajibkan atau mensunahkan puasa di bulan Rajab. Namun, berpuasa di bulan ini tetap dianjurkan sebagai bagian dari puasa sunah umum, seperti:
Beberapa keistimewaan yang disebutkan oleh ulama terkait puasa di bulan Rajab antara lain:
ADVERTISEMENT

3.⁠ ⁠Memperbanyak Bacaan Tasbih

Jika seseorang tidak mampu berpuasa di bulan Rajab, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tasbih. Bacaan tasbih ini dapat diulang sebanyak 100 kali setiap harinya. Berikut bacaan tasbih yang dianjurkan adalah:
"Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a'azzal akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlun."
Artinya:
"Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

4.⁠ ⁠Membaca Bacaan Pagi dan Sore Hari

Di bulan Rajab, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, khususnya di waktu pagi dan sore hari. Amalan ini dipercaya dapat mendatangkan ampunan dan keberkahan dari Allah Swt. Salah satu bacaan yang dianjurkan adalah:
"Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya."
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku."
(SAI)