10 Ucapan Belasungkawa Bahasa Jawa dan Artinya

Ilustrasi ucapan belasungkawa Bahasa Jawa. Foto: Unsplash.

Bagi masyarakat Jawa, mengucapkan belasungkawa merupakan unggah-ungguh atau sopan santun saat bertakziah. Ada beberapa ucapan belasungkawa bahasa Jawa yang kerap diberikan kepada keluarga yang sedang berduka.

Belasungkawa adalah pernyataan turut berduka cita atau berkabung yang diucapkan kepada seseorang yang sedang tertimpa musibah atau mengalami kesedihan akibat kehilangan orang yang dicintai.

Ungkapan belasungkawa disampaikan sebagai penyemangat dan penghibur. Oleh karena itu, kalimat yang diucapkan perlu dipikirkan dengan baik agar tidak menyinggung atau melukai hati orang yang sedang berduka.

10 Ucapan Belasungkawa Bahasa Jawa

Ilustrasi ucapan belasungkawa Bahasa Jawa. Foto: Pixabay.

Dikutip dari buku Etika Bermuamalah oleh Haryanto Al Fandi (2022), mengucapkan belasungkawa merupakan sunnah dan adab saat melayat atau bertakziyah. Dalam budaya Jawa, kalimat belasungkawa sebaiknya diucapkan menggunakan krama inggil agar sopan.

Berikut ini 10 ucapan belasungkawa dalam bahasa Jawa yang sopan seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. Nderek belasungkawa Pak/Buk. Mugi almarhum/almarhumah khusnul khotimah. (Turut berbelasungkawa Pak/Buk. Semoga almarhum/almarhumah khusnul khotimah).

2. Inna lillahi wa innailaihi raji’un. Nderek belasungkawa, mugi-mugi pinaringan jembar lan padhang kubure lan dingapura sedaya kalepatan. (Inna lillahi wa innailaihi raji’un. Turut berduka cita, semoga kuburnya terang dan luas serta diampuni segala dosa-dosanya).

3. Kulo sowan nderek bela raosungkawa awit khunduripun Ibu/Bapak (...) mugi-mugi almarhum/almarhumah dingapura sedaya kalepatan Gusti Allah SWT. (Saya datang untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Bapak/Ibu. Semoga semua kesalahannya diampuni oleh Allah SWT).

4. Nderek belasungkawa, mugi arwahipun saget dipun tampi dumateng ngarsanipun Gusti Allah. (Turut berbela sungkawa. Semoga arwahnya diterima oleh Allah).

5. Kulo sakanca sowan ngriki saperlu nderek bela sungkawa awit sedanipun Ibu/Bapak (...). Mugi-mugi almarhum/almarhumah dipun ngapuntenaken sedaya kelepatan nipun ugi dipuntampi sedaya amal saenipun. (Saya datang ke sini untuk menyampaikan belasungkawa atas kematiannya. Semoga almarhumah diampuni segala kesalahannya dan diterima segala amal shalehnya).

6. Kulo sowan ngriki nderek belasungkawa. Mugi-mugi sedanten kekilafan lan kesalahan dingapunten dateng Allah, lan diparingi panggen ingkang sae. (Saya datang ke sini ingin mengucapkan bela sungkawa. Semoga semua kekhilafan dan kesalahan dimaafkan Allah SWT dan almarhum/almarhumah diberikan tempat yang baik).

7. Inna lillahi wa innailahi raji’un. Nderek belasungkawa, mugi-mugi almarhum/almarhumah seda kanthi husnul khotimah lan pikantuk kaswarganjati. (Inna lillahi wa innailaihi raji’un. Turut berbela sungkawa, semoga almarhum/almarhumah meninggal dengan tenang dan masuk surga).

8. Inna lillahi wa innailaihi raji’un. Nderek belasungkawa. Mugi-mugi Bapak/Ibu (...) seda khanti husnur khotimah lan kaluwarga ingkang dipuntilar tansah pinaringan keikhlasan lan kesabaran ngadephi pacoban menika. (Inna lillahi wa innailihi raji’un. Turut berbelasungkawa. Semoga Bapak/Ibu (...) khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan).

9. Nderek belasungkawa. Mugi-mugi amal lan ibadah almarhum/almarhumah ditampi ingkang sisih Gusti Ingkang Maha Kuwasa. (Turut berbelasungkawa. Semoga amal dan ibadah almarhum/almarhumah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa).

10. Kulo sowan mriki nderek belasungkawa, mugi panjenengan sareng keluarga dipun paringi sabar dening Allah. Mugi almarhum/almarhumah husnul khotimah lan dingapura sedaya kalepatane Gusti Allah. (Saya ke sini ingin menyampaikan bela sungkawa, semoga kamu dan keluarga diberi ketabahan. Semoga almarhum/almarhumah husnul khitimah dan diampuni segala kesalahannya oleh Allah SWT).

(GLW)