Konten dari Pengguna

4 Contoh Urban Farming yang Bisa Dilakukan di Lahan Terbatas

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Juli 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menanam sayuran hidroponik.
 Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menanam sayuran hidroponik. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Urban farming adalah upaya pembudidayaan tanaman atau memelihara hewan ternak di sekitar wilayah kota besar, metropolitan, ataupun kota kecil. Tujuannya untuk memperoleh bahan pangan, kebutuhan pokok, serta tambahan finansial bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Umumnya, urban farming dilakukan oleh masyarakat ekonomi kelas bawah yang tinggal di wilayah perkotaan. Mereka menjadikan aktivitas bertani sebagai pekerjaan utama ataupun sambilan.
Urban farmer, sebutan bagi orang yang melakukan aktivitas urban farming, menerapkannya karena ingin memanfaatkan ruang terbuka atau lahan tidur di sekitar. Sebab, konsep pertanian modern ini bisa dilakukan di wilayah rumah, pekarangan, ataupun lahan umum yang tidak dimanfaatkan.
Untuk memulai aktivitas urban farming, Anda tidak memerlukan peralatan yang rumit. Apa saja contoh urban farming yang bisa dilakukan di rumah? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Contoh Urban Farming

Ilustrasi tanaman hidroponik. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Urban farming bisa dilakukan di sekitar rumah dengan cara menanam tanaman di halaman belakang atau depan rumahmu. Anda juga bisa mencobanya di ruang terbuka seperti gedung kantor, pagar halaman, dinding, tangga, balkon, teras, hingga atap.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Cara Mudah Bertanam 29 Jenis Sayur dalam Pot karya Nugraheni Widyawati (2015), tanaman bisa ditanam langsung di tanah atau menggunakan wadah pot. Ada banyak teknik yang bisa dilakukan, mulai dari monocropping hingga multiple cropping.
Jika punya modal lebih, kamu juga bisa mencoba teknik lain seperti vertikultur, hidroponik, soiless culture, kultur jaringan, dan lain-lain. Berikut beberapa contohnya yang bisa disimak:

1. Hidroponik

Hidroponik adalah contoh urban farming yang sangat populer. Metode pertanian ini dilakukan tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air dan campuran nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Biasanya, proses penanaman hidroponik mengandalkan botol atau paralon. Ada banyak bibit yang bisa ditanam melalui teknik ini, antara lain kangkung, pakcoy, selada, paprika, dan sawi hijau.
Ilustrasi menanam sayuran hidroponik. Foto: Getty Images

2. Aquaponik

ADVERTISEMENT
Salah satu metode urban farming yang bisa dicoba adalah aquaponik. Teknik ini menggabungkan budidaya tanaman dengan budidaya ikan.
Itu mengapa metode aquaponik umumnya memerlukan kolam ikan yang dapat disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Tanaman yang cocok untuk metode aquaponik yaitu selada, kangkung, dan pakcoy. Sedangkan ikan yang bisa dipelihara adalah lele, mas, dan nila.

3. Wall Garden

Metode wall garden tergolong unik karena menggunakan dinding sebagai media tanam. Teknik ini tidak membutuhkan banyak ruang karena bisa memanfaatkan dinding rumah atau halaman yang terkena sinar matahari.
Selain itu, wall garden juga bisa membuat udara sekitar lebih bersih dan sejuk. Jenis tanaman yang cocok untuk wall garden antara lain cabai, tomat, umbi-umbian, dan tanaman hias.
ADVERTISEMENT

4. Vertikultur

Metode vertikultur sangat ideal untuk rumah yang memiliki lahan terbatas. Metode penanaman ini memanfaatkan bidang vertikal seperti botol atau paralon untuk bercocok tanam. Beberapa tanaman yang cocok untuk vertikultur antara lain seledri, sawi, bayam, stroberi, dan anggur.
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan. Selengkapnya di kumparan.com/topic/green-initiative
(MSD)