Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Amalan Bulan Syaban yang Sebaiknya Diperbanyak Muslim
12 Februari 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hadir sebelum Ramadhan, bulan Syaban sebaiknya dijadikan momen mempersiapkan diri menyambut bulan suci. Beberapa amalan bulan Syaban yang bisa dilakukan Muslim adalah puasa sunnah, memperbanyak doa, dan memohon ampun pada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Bulan Syaban di tahun 2024 ini bertepatan dengan tanggal 11 Februari. Mulai dari tanggal tersebut, Muslim bisa memperbanyak puasa sunnah untuk melatih diri sebelum puasa wajib di bulan suci.
Bagi yang belum membayar utang puasa (qadha) juga sebaiknya segera melunaskan pada bulan ini. Meng-qadha puasa di waktu mepet Ramadhan sah-sah saja, sebab Aisyah r.a juga pernah melakukannya. Hal ini disampaikan Abu Salamah setelah mendengar ‘Aisyah r.a berkata,
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan Bulan Syaban
Seorang Muslim sering kali mulai lalai pada bulan Syaban setelah begitu bersemangat beribadah di bulan Rajab . Hal ini disampaikan sendiri oleh Rasulullah dalam hadist berikut:
ADVERTISEMENT
"Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam." (HR. An-Nasa'i dan Ahmad)
Mengacu pada hadist tersebut, sebaiknya Muslim tetap menggiatkan ibadah pada bulan yang juga istimewa ini. Berikut deretan amalan yang bisa dilakukan Muslim.
1. Puasa Sunnah
Menurut Ibnu Rajab sebagaimana yang dikutip dalam buku Amalan Ringan Berpahala Istimewa Seputar Puasa, Sedekah, dan Haji oleh Abdillah F. Hasan, puasa Syaban memiliki kedudukan yang mirip dengan salat sunnah rawatib pada salat fardhu, yaitu sebagai penyempurna kekurangan pada puasa wajib di bulan Ramadhan.
Keistimewaan puasa Syaban lainnya diriwayatkan dari sahabat Rasulullah saw, yaitu Anas r.a. Rasulullah saw pernah ditanya, “Puasa manakah yang paling afdal setelah puasa Ramadhan?” Beliau menjawab, “Puasa Syaban untuk mengagungkan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Rasulullah saw pun sangat gemar berpuasa pada bulan yang diapit Rajab dan Ramadhan ini. Ini sebagaimana disampaikan Aisyah r.a dalam hadist berikut:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
2. Istighfar dan Memohon Ampunan Allah Swt
Diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal, Rasulullah saw bersabda, “Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali orang musyrik dan orang yang mengajak kepada perselisihan.” (Al-Baihaqi dan An-Nasa’i)
Malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ke-15 bulan Syaban. Pada malam itu, hendaknya Muslim memperbanyak istighfar atau meminta ampunan pada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Salah satu bacaan istighfar yang bisa dipanjatkan adalah yang dikutip dari buku Keagungan Rajab & Sya'ban oleh Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari berikut ini:
3. Memperbanyak Amalan Sunnah Lainnya
Ulama Abu Bakar Al-Balkhi menggambarkan bulan Syaban dengan perumpamaan berikut, “Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”
ADVERTISEMENT
Merujuk pada perumpamaan itu, maka jangan ragu melakukan berbagai amalan sunnah di bulan Syaban. Semua amalan yang sudah “ditanam” sejak bulan Rajab sebaiknya ditingkatkan frekuensi pelaksanaanya di bulan ini. Dengan begitu, Anda dapat memanen buah takwa pada bulan Ramadhan.
Adapun amalan sunnah yang bisa dilakukan adalah membaca Al-Qur’an, berdzikir, shalat tahajud, shalat dhuha, sedekah, dan masih banyak lagi. Carilah amalan sunnah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Kemudian laksanakan amalan itu secara konsisten hingga Ramadhan dan bulan-bulan setelahnya.
(DEL)