Apa Itu Sesar Baribis yang Jadi Ancaman Gempa di Jakarta?

Ilustrasi gempa bumi. Foto: Unsplash

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya Sesar Baribis di Jakarta. Sesar aktif ini diprediksi berpotensi memicu terjadinya gempa besar di wilayah ibu kota.

Mengutip kumparanNEWS, BMKG menyatakan terjadi pergeseran Sesar Baribis sekitar 5 milimeter per tahunnya. Salah satu kawasan yang rawan terkena dampaknya adalah wilayah Jakarta Selatan karena masuk dalam lintasan Sesar Baribis.

“Berdasarkan informasi dari BMKG menyebutkan bahwa pergerakan Sesar Baribis mencapai 5 milimeter per tahun, dengan struktur diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, M Insyaf dalam keterangannya, Minggu (26/6).

Lebih lanjut Insyaf menjelaskan, meski dalam magnitudo kecil 2.3 - 3.1, Sesar Baribis disebut dapat menyebabkan gempa cukup besar yang bisa mengguncang daerah Jakarta. Karena itu, Insyaf mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi melalui media sosial BPBD DKI Jakarta.

“Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena wilayah Jakarta termasuk dalam lintasan Sesar Baribis, karena itu BPBD selalu memonitor juga peringatan dini gempa yang disampaikan oleh BMKG untuk disampaikan kembali melalui kanal-kanal media sosial BPBD,” jelasnya.

Lalu, apa itu Sesar Baribis sebenarnya? Untuk mengetahuinya, simak informasi selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Apa Itu Sesar Baribis?

Ilustrasi sesar baribis. Foto: Pixabay

Sesar Baribis merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa. Sesar aktif ini membentang sepanjang 25 km dari Purwakarta, Karawang, Bekasi, sebelah selatan Jakarta, Tangerang, hingga berakhir di Banten.

Sesar Baribis sejatinya adalah nama yang diberikan pada struktur sesar regional di provinsi Jawa Barat. Selain Sesar Baribis, ada pula Sesar Cimandiri, Sesar Citanduy, Sesar Pelabuhanratu, dan Sesar Lembang.

Mengutip jurnal Variasi Strain di Sekitar Sesar Baribis Berdasarkan Data Pengamatan GPS Kontinyu (2016-2018) tulisan Ridho Ilahi, dkk., berbeda dengan sesar aktif lain di Jawa Barat, segmen Sesar Baribis belum bisa diidentifikasi secara pasti. Kendati demikian, Sesar Baribis diduga terbagi atas dua segmen, yaitu segmen timur dan barat.

Segmen timur disebut area fix fault, yakni segmen Sesar Baribis pada sisi timur yang bukti-bukti keaktifannya dapat dijelaskan. Sedangkan, segmen barat atau inferred fault adalah segmen Sesar Baribis pada sisi barat yang belum memiliki cukup bukti terkait eksistensinya.

Berdasarkan katalog gempa yang dirilis Nguyen dkk. (2015), aktivitas Sesar Baribis segmen barat sebelumnya juga menjadi penyebab utama gempa dengan kekuatan 7.0 M yang terjadi di Jakarta pada tahun 1780 dan 1834.

(ADS)