Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Intimidasi, Contoh Kasus, dan Akibatnya
15 November 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Intimidasi sering kali dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan atau memanipulasi korban agar mengikuti keinginan pelaku. Intimidasi bisa berupa ancaman verbal, pandangan mengintimidasi, tindakan agresif, atau cara lain yang membuat seseorang merasa terpojok.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami arti intimidasi dan bahayanya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Arti Intimidasi
Berdasarkan buku Bullied Teacher Bullied Student oleh Les Parsons, arti intimidasi adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja dengan tujuan untuk menyakiti atau menimbulkan rasa takut pada orang lain.
Tindakan ini bisa berupa menakut-nakuti melalui ancaman agresif atau menciptakan situasi yang menimbulkan teror. Intimidasi mencakup berbagai bentuk perilaku, baik yang telah direncanakan sebelumnya maupun yang terjadi secara spontan.
ADVERTISEMENT
Tindakan ini dapat bersifat nyata dan terbuka, tetapi juga bisa bersifat halus dan sulit dikenali. Selain itu, intimidasi bisa saja dilakukan di depan korban secara langsung atau bahkan diam-diam di belakang tanpa sepengetahuan korban.
Intimidasi bisa dilakukan secara individu atau sekelompok orang. Mereka umumnya bertujuan melemahkan korban secara mental maupun emosional .
Secara lebih luas, intimidasi dapat memiliki efek yang merusak, terutama ketika korban merasa terisolasi dan tak berdaya menghadapi perilaku tersebut.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menyadari bahwa intimidasi dapa dilakukan pelaku dengan berbagai cara. Sehingga setiap orang harus waspada terhadap situasi yang berpotensi menimbulkan rasa takut atau ketidaknyamanan, meskipun tindakan tersebut terlihat bersahabat atau tidak mencolok.
ADVERTISEMENT
Contoh Kasus Intimidasi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa intimidasi adalah bentuk bullying yang dapat terjadi di semua lingkungan. Pelaku sering menggunakan cara-cara halus dan manipulatif untuk melemahkan korban, menanamkan keraguan, dan secara bertahap meruntuhkan harga diri korban.
Menyadur dari laman thesummitwellnessgroup.com taktik intimidasi mencakup berbagai perilaku yang berusaha memanipulasi dan mengendalikan korban secara psikologis. Berikut contohnya:
ADVERTISEMENT
Dampak Intimidasi
Berdasarkan jurnal berjudul Bullying dan Dampak Jangka Panjang: Koneksi dengan Kekerasan dan Kriminalitas di Sekolah oleh Dian Rachmawati, intimidasi dapat memberikan dampak merugikan bagi korban.
Dalam beberapa kasus, pelaku cenderung memiliki sifat untuk mengintimidasi seseorang dan sifat ini sulit diubah. Mereka mungkin kesulitan mengembangkan hubungan yang sehat dan memiliki keterbatasan dalam melihat sesuatu dari perspektif orang lain.
Selain itu, pelaku seringkali kurang memiliki empati dan menganggap dirinya kuat serta disukai, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pola hubungan sosial mereka di masa depan.
Mirisnya, korban intimidasi menghadapi dampak negatif yang serius, seperti perasaan depresi dan marah. Mereka bisa merasa marah terhadap diri sendiri, pelaku, orang dewasa, dan lingkungan sekitarnya yang tidak bisa atau tidak mau membantu mereka.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, prestasi akademik korban bisa terpengaruh karena rasa tertekan menghambat konsentrasi dan produktivitas mereka.
Berikut beberapa dampak negatif atau akibat dari intimidasi yang bisa dilihat secara signifikan baik:
Bagaimana Cara Menghindari Intimidasi?
Menghadapi intimidasi sejatinya tidaklah terlalu rumit. Menurut UNICEF, intimidasi tidak hanya terjadi dalam dunia nyata, tetapi juga bisa terjadi dalam dunia maya. Istilah ini dikenal dengan nama cyberbullying.
Untuk menghadapinya, seseorang perlu membangun keberanian untuk bersikap tegas dan menyampaikan ketidaksetujuannya atas perlakuan tersebut. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi intimidasi:
ADVERTISEMENT
1. Bersikap Tegas dan Berani
Pelaku intimidasi sering kali mencoba menakut-nakuti agar korban merasa tertekan dan terintimidasi oleh kehadirannya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keberanian dan ketegasan saat berhadapan dengan mereka. Sampaikan dengan jelas bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima.
2. Jangan Ikuti Semua Perintahnya
Hindari menuruti permintaan pelaku karena tujuan utama mereka adalah memperoleh apa yang diinginkan melalui ancaman. Melawan keinginan egois mereka dengan tidak menurutinya akan memberikan pesan bahwa mereka tidak bisa semena-mena.
Jika menuruti kemauan mereka yang egois, mereka akan merasa bahwa dirinya telah mampu membuat Anda tunduk di dalam genggamannya.
3. Ajak Orang yang Disegani
Pelaku intimidasi biasanya juga memiliki seseorang yang dihormati atau ditakuti. Cobalah untuk mengajak orang tersebut untuk menemui pelaku dan memberikan nasihat atau pelajaran agar mereka tidak terus menerus mendominasi dengan egonya.
ADVERTISEMENT
4. Mengabaikan Perilaku Negatif
Pelaku intimidasi seringkali berkata buruk untuk melemahkan mental korban, dengan harapan korban akan tunduk dan mengikuti apa yang mereka katakan. Lebih baik untuk tidak memberi respons terhadap perilaku negatif tersebut dan justru mengabaikannya.
5. Minta Perlindungan
Jika intimidasi sudah mengarah pada kekerasan fisik atau korban merasa terancam, sebaiknya segera mencari perlindungan dengan melapor ke pihak berwajib. Melaporkan tindakan ini bisa memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
(SFN)