Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Peribahasa Sudah Jatuh Tertimpa Tangga dan Contoh Lainnya
17 Desember 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia oleh Adus Trianto (2006), peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, biasanya mengiaskan maksud tertentu. Peribahasa berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.
Ada banyak jenis peribahasa dan dapat digunakan untuk berbagai jenis situasi. Lantas, apa arti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga? Untuk mengetahui penjelasannya, simak ulasan di artikel ini!
Arti Peribahasa Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Peribahasa sering digunakan dalam tulisan dan percakapan. Seiring perkembangan media sosial, peribahasa turut digunakan di dalam sebuah konten. Dengan menggunakan peribahasa, konten yang disajikan pun jadi lebih menarik.
Menurut Gunawan (2016) dalam buku Kamus Super Lengkap EYD, peribahasa merupakan kelompok kata dengan pengertian tertentu. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan yang pasti dan tidak dapat diubah.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Gaya Bahasa oleh Saryono (2024), dijelaskan bahwa peribahasa digunakan untuk menghias karangan atau percakapan. Pada umumnya, peribahasa berisi nasihat, pelajaran, ajaran, dan pedoman hidup.
Salah satu peribahasa yang sering digunakan adalah peribahasa "sudah jatuh, tertimpa tangga". Sudah jatuh tertimpa tangga artinya adalah mengalami kemalangan atau kesulitan yang beruntun. Seseorang yang terus mendapatkan musibah secara terus-menerus bisa digambarkan dengan peribahasa ini.
Peribahasa ini bisa digunakan dalam berbagai jenis kalimat, contohnya: "Budi mengalami kecelakaan setelah gagal ujian. Kasihan sekali dia. Sudah jatuh, tertimpa tangga."
Contoh Peribahasa Lain
Beberapa contoh lain peribahasa dari buku Bahasa Indonesia 1 oleh Sutarni & Sukardi (2008) adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan isinya, peribahasa setidaknya digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu peribahasa bidal, perumpamaan, dan pepatah. Berikut penjelasan dan contoh setiap jenisnya:
1. Bidal
Bidal adalah peribahasa yang mengandung nasihat, sindiran, atau peringatan tentang ajaran kebaikan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perumpamaan
Perumpamaan adalah peribahasa yang mengandung perbandingan. Ini digolongkan menjadi dua kategori, yaitu perumpamaan tertutup dan terbuka.
ADVERTISEMENT
3. Pepatah
Pepatah adalah peribahasa yang di dalamnya mengandung nasehat sekaligus menyampaikan ungkapan untuk mematahkan pembicaraan orang lain.
(SLT)