Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bacaan Teks Takbiran Idul Fitri untuk Dikumandangkan pada 1 Syawal
21 April 2023 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam perhitungan kalender Hijriah, pergantian hari ditandai dengan terbenamnya matahari. Jadi, takbiran Idul Fitri 1444 Hijriah pun sudah dapat dilakukan umat Muslim di Indonesia pada Jumat (21/4) malam.
ADVERTISEMENT
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takbir atau takbiran adalah pujian kepada Allah dengan menyerukan kalimat takbir. Lalu, merujuk pada buku Rahasia-Rahasia di Balik Thaharah karya Abu Hamid Muhammad (2021), bacaan takbiran Idul Fitri sama saja seperti dzikir kepada Allah SWT.
Umat Muslim dapat mengumandangkan kalimat takbir sejak malam terakhir bulan terakhir hingga pelaksanaan sholat Idul Fitri esok harinya. Bagi yang mengamalkannya, ada banyak keutamaan yang didapat karena ini adalah bentuk rasa syukur berhasil melewati ujian sepanjang bulan Ramadhan .
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu menggangungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah:185)
ADVERTISEMENT
Teks Takbiran Pendek dan Panjang
Anjuran bertakbir dibahas dalam salah satu hadits riwayat Ibnu Abi Syaibah yang dikutip dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 berikut ini:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ فَيُكَهُ حَتَّى يَأْتِي الْمُصَلَّ وَ حَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلَاةَ فَطَعَ التَّكْبِيرَ
Artinya: "Nabi Saw keluar pada Hari Idul Fitri, beliau bertakbir hingga ke tanah lapang dan beliau bertakbir hingga shalat ditegakkan, jika shalat telah ditegakkan beliau berhenti bertakbir."
Berikut adalah bacaan takbir yang dikumandangkan pada momen lebaran :
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
Lalu, umat Muslim dapat menambahkan bacaan dzikir Rasulullah saat di Bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
ADVERTISEMENT
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallahu wa lã na budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dina wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallahu wallahu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada Tuhan selain Allah. Allah maha besar."
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga bacaan takbir yang paling umum dibaca masyarakat. Ini adalah versi yang lebih pendek dari lafadz takbir di atas.
اَللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar lā ilāha illallāhu Allāhu akbar. Allāhu akbar walillahil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada tuhan yang layak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala pujian hanya milik Allah."