Konten dari Pengguna

Cara Menyimpan Kolang-Kaling yang Benar agar Awet dan Tetap Kenyal

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 Maret 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembeli memilih kolang-kaling di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli memilih kolang-kaling di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kolang-kaling termasuk salah satu bahan makanan yang sering distok masyarakat Indonesia untuk dijadikan menu buka puasa di bulan Ramadan. Sayangnya, buah ini mudah rusak atau basi jika cara menyimpannya salah. Lantas, seperti apa cara menyimpan kolang-kaling yang benar?
ADVERTISEMENT
Kolang-kaling hanya dapat bertahan 3-4 hari apabila cara salah menyimpannya. Setelah lewat dari 4 hari, biasanya kolang-kaling akan berubah tekstur menjadi lembek. Ini karena buah tersebut mengalami reaksi kimia setelah terpapar oksigen.
Ciri lain dari kolang-kaling yang rusak adalah warnanya berubah menjadi kecokelatan. Perubahan warna ini disebabkan oleh oksidasi dari enzim polifenoloksidase (PPO) yang tumbuh pada kolang kaling.

Cara Menyimpan Kolang-Kaling agar Tahan Lama

Pembeli memilih kolang-kaling di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Agar kolang-kaling tetap segar hingga 1-2 minggu, buah ini harus direndam menggunakan air bersih. Kemudian simpan wadah rendaman kolang-kaling di rak kulkas, tidak perlu dimasukkan ke dalam freezer.
Air rendaman kolang-kaling tersebut harus diganti setiap 3 hari sekali. Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang membuat kolang-kaling cepat basi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari skripsi berjudul Memperpanjang Masa Simpan Kolang-Kaling dengan Larutan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) dan Ekstrak Cengkeh (Syzygium Aromaticum) sebagai Bahan Pengawet Alami yang disusun Haidar Bani Abdillah, mikroorganisme yang biasanya tumbuh pada kolang-kaling adalah khamir. Mikroorganisme ini sering dimanfaatkan untuk produksi anggur (wine), roti, dan tape karena pertumbuhannya memang pesat pada bahan makanan yang manis atau kadar gulanya tinggi.
Nah, untuk mencegah pertumbuhan khamir, tambahkan sedikit ekstrak kayu manis dan cengkih untuk 100 gram kolang kaling yang direndam air bersih. Ekstrak rempah-rempah ini bisa didapatkan di marketplace.
Baik kayu manis dan cengkih diketahui dapat bertindak sebagai antimikroba dan antioksidan. Selain itu, keduanya juga mengandung asam benzoat yang dapat menghambat aktivitas mikroba sehingga memperpanjang masa simpan kolang-kaling hingga waktu yang masih aman untuk dikonsumsi, yakni 12 hari.
ADVERTISEMENT

Kandungan Nutrisi pada Kolang Kaling

Pedagang menjajakan kolang kaling di kawasan Pasar Bina Usaha, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (6/4/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
Mempraktikkan cara menyimpan kolang-kaling dengan benar dapat mempertahankan kandungan nutrisi pada buah ini. Dikutip dari buku Ancaman! Di Balik Segarnya Buah & Sayur oleh Nunung Burj, kolang-kaling memiliki kadar air yang mencapai 93,8% dalam setiap 100 gramnya.
Kadar air yang tinggi tersebut sangat bermanfaat untuk memperlancar proses pencernaan. Buah kenyal ini juga mengandung 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, 1 gram kadar abu, dan serat kasar sebanyak 0,95 gram.
Tak cukup sampai di situ, menurut buku Pangan Sehat Tinggi Kalsium: Kolang-kaling & Siwalan oleh Hindah J. Muaris, kolang-kaling memiliki kandungan kalsium sebanyak 91 miligram untuk setiap 100 gramnya. Dengan kandungan tersebut, buah ini juga bermanfaat untuk kesehatan tulang.
ADVERTISEMENT
(DEL)