Doa Qunut Subuh Sendiri Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latinnya

Ilustrasi membaca doa qunut. Foto: Pexels

Umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa qunut saat salat subuh, baik ketika salat sendirian maupun berjamaah. Namun, masih ada sebagian orang yang belum memahami seperti apa bacaan doa qunut subuh sendiri.

Terdapat perbedaan pandangan mengenai pengamalan doa qunut di kalangan para imam mazhab. Pengikut Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa membaca doa qunut subuh tidak disunnahkan. Sebaliknya, menurut mazhab Syafi'i, membaca doa qunut saat salat subuh hukumnya sunnah.

Terlepas dari perbedaan hukum tersebut, qunut merupakan salah satu bacaan doa yang bisa mendatangkan berkah dan pertolongan Allah SWT. Lantas, seperti apa bacaan doa qunut subuh saat sendirian? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Bacaan Doa Qunut Subuh Sendiri

Ilustrasi salat subuh dengan membaca doa qunut sendiri. Foto: Pexels

Mengutip buku “Memahami Ahlus Sunnah wal Jama'ah” oleh Zaedun Naim dkk (2021), doa qunut dibaca setelah i'tidal pada rakaat terakhir. Doa ini tidak hanya dibaca saat salat subuh, tetapi juga pada salat witir dan ketika umat Islam sedang menghadapi musibah.

Doa qunut bisa jadi cara bagi umat Muslim untuk memohon perlindungan Allah SWT sekaligus menunjukkan kepatuhannya dalam menjalankan ibadah salat. Namun yang perlu diingat, bacaan doa qunut saat sendiri berbeda dengan ketika sedang berjamaah.

Perbedaannya terletak pada frasa individu yang diubah menjadi bentuk jamak. Perubahan ini dilakukan karena hukumnya makruh bagi seorang imam berdoa untuk dirinya sendiri saat sedang salat.

Namun ketika salat subuh sendirian, biasanya doa qunut yang dibaca adalah versi pendeknya. Disarankan untuk membaca doa qunut dengan suara pelan atau dilafalkan dalam hati agar kekhusyukan salat tetap terjaga.

Adapun doa qunut subuh sendiri yang bisa diamalkan menurut buku Al-Adzkan: Buku Induk Doa dan Zikir karya Imam Nawawi adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ دِنِيْ فِيْ مَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِيْنِيْ فِيْ مَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْ مَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Latin: Allaahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafiinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalits.

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah aku perlindungan seperti orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berilah aku berkah dalam apa yang Engkau berikan kepadaku.

Lindungilah aku dari kejahatan yang Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan kecuali Engkau. Dan tidak ada yang dapat memberi perlindungan kepada orang yang Engkau jadikan sebagai musuh. Maha Suci Engkau, ya Rabb kami, dan Maha Tinggi.”

Baca juga: Mengapa Islam Melarang Umatnya untuk Berlaku Boros? Ini Alasannya

(RK)