Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Eksplorasi Konsep Modul 3.1 Analisis Studi Kasus ke 1 Guru Penggerak
10 Oktober 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dalam eksplorasi Modul 3.1 ada beberapa analisis studi kasus yang harus diselesaikan oleh Guru Penggerak. Modul ini secara keseluruhan akan membahas materi tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak diterangkan dalam laman Kemdikbud adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Peran Guru Penggerak yakni menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Nah, untuk menyelesaikan eksplorasi modul 3.1 analisis studi kasus ke 1, mari simak ulasannya di bawah ini.
Eksplorasi Konsep Modul 3.1 Analisis Studi Kasus ke 1
Dalam eksplorasi konsep modul 3.1, ada pertanyaan seputar studi kasus yang akan menguji pemahaman guru tentang pengambilan keputusan. Berikut ini soal beserta jawabannya yang dikutip dari saluran Youtube Bang Qowy dengan judul Eksplorasi Konsep Modul 3.1 - Analisis Studi Kasus ke 1.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan 1: Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Jawaban: Paradigma yang terjadi adalah keadilan (justice) vs. rasa kasihan (mercy). Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah kewajiban melindungi hak anak untuk belajar dan keselamatan siswa (keadilan) vs. menghormati otoritas orang tua (rasa kasihan).
Pertanyaan 2: Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (uji legal).
Jawaban: Ya, ada potensi pelanggaran hukum. Ayah Andreas menggunakan ancaman kekerasan (mengacungkan parang) yang bisa dianggap sebagai intimidasi dan mengancam keselamatan anaknya serta orang lain di sekolah.
Pertanyaan 3: Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (uji regulasi).
Jawaban: Ya, tindakan ayah Andreas bisa melanggar kode etik dan peraturan sekolah yang menjamin lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan 4: Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (uji intuisi).
Jawaban: Ya, ada yang salah. Andreas merasa takut dan terancam oleh ayahnya, dan tindakan mengacungkan parang oleh ayahnya sangat tidak pantas dan berbahaya.
Pertanyaan 5: Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Jawaban: Keputusan untuk melindungi Andreas dan tidak mengizinkannya pulang dengan ayahnya akan mendapat dukungan dari publik karena mempertimbangkan keselamatan dan hak anak untuk belajar.
Pertanyaan 6: Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Jawaban: Panutan saya mungkin akan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan Andreas dengan tidak mengizinkannya pulang bersama ayahnya dan melibatkan pihak berwenang atau layanan perlindungan anak.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan 7: Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (investigasi opsi trilemma)?
Jawaban: Solusi kreatif bisa melibatkan memanggil pihak berwenang seperti polisi atau layanan sosial untuk menangani situasi dengan ayah Andreas sambil memberikan konseling dan bantuan kepada keluarga Andreas untuk menyelesaikan masalah mereka secara konstruktif.
Pertanyaan 8: Apa keputusan yang Anda ambil?
Jawaban: Saya akan menghubungi pihak berwenang (polisi) untuk menangani ancaman dari ayah Andreas dan melindungi keselamatan semua pihak di sekolah. Saya juga akan melibatkan konselor sekolah atau layanan sosial untuk memberikan dukungan kepada Andreas dan keluarganya.
Pertanyaan 9: Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Jawaban: Saya akan menggunakan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care- Based Thinking) karena fokus utama saya adalah keselamatan dan kesejahteraan Andreas sebagai siswa yang berhak atas lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Prinsip ini mendorong saya untuk mengambil tindakan yang melindungi Andreas dari potensi bahaya dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Contoh Jawaban Eksplorasi Konsep Modul 2.1
(SFN)