Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ikan Pari Jawa Resmi Punah, Ini Fakta-faktanya
27 Desember 2023 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Javanese stingaree atau ikan pari Jawa menandai kepunahan ikan laut pertama akibat aktivitas manusia.
Spesies pari paling langka ini pertama kali ditemukan dari satu spesimen di pasar ikan di Jakarta pada 1862. Spesimen tersebut menjadi satu-satunya penemuan Pari Jawa oleh manusia.
Beberapa pihak telah melakukan sejumlah penelitian untuk mencari keberadaan spesies tersebut, namun tak kunjung membuahkan hasil.
Hingga di penghujung tahun 2024, status Pari Jawa secara resmi dinyatakan punah.
Ciri-ciri Ikan Pari Jawa
Ciri-ciri ikan pari Jawa diketahui dari satu spesimen betina berukuran 33 cm yang ditemukan di pasar ikan di Jakarta. Dikutip dari laman iNaturalist UK, spesies ini memiliki sirip dada berbentuk oval yang lebih panjang daripada lebarnya.
ADVERTISEMENT
Bagian depan tubuhnya agak cembung. Keseluruhan tubuhnya berwarna cokelat tua dengan bintik gelap dan terang di bagian atas.
Ikan Pari Jawa memiliki mata dengan spirakel yang lebih besar dan berbentuk koma. Lubang hidung berbentuk bulan sabit, dengan tirai kulit yang terletak di antara keduanya.
Mulut ikan ini berbentuk busur dengan tiga papila (struktur seperti puting susu) bagian bawahnya. Giginya berukuran kecil dan tersusun rapat dengan pola quincunx.
Sirip Pari Jawa hampir berbentuk persegi, dengan sudut membulat. Ekornya lebih pendek dari cakram dan memiliki sirip punggung yang menonjol sekitar separuh panjangnya. Tepat di belakang sirip punggung terdapat tulang belakang bergerigi yang menyengat.
Fakta Ikan Pari Jawa
Berikut ini fakta-fakta ikan Pari Jawa seperti dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
1. Ditemukan oleh peneliti asal Jerman
Spesimen Pari Jawa pertama kali ditemukan oleh peneliti hewan asal Belanda, Eduard von Martens, saat sedang berjalan-jalan di pasar ikan di Jakarta. Dikutip dari laman Mongabay, pasar ikan tersebut diprediksi berada di daerah Jakarta Utara.
2. Habitat
Saat pertama kali ditemukan, spesies Pari Jawa sudah sangat langkah. Ikan tersebut diprediksi berasal dari pesisir perairan Teluk Jakarta yang berhadapan langsung dengan pesisir Kepulauan Seribu.
3. Disimpan di Leiden
Satu-satunya spesimen Pari Jawa yang pernah ditemukan kini disimpan di Leiden, Belanda.
4. Punah akibat aktivitas manusia
Kepunahan ikan pari Jawa dipicu karena aktivitas manusia. Penangkapan ikan yang tinggi disertai dengan padatnya pembangunan di pesisir Jakarta menjadi penyebab utama punahnya spesies ini.
Belum lagi tingkat kerusakan habitat yang sangat tinggi. Polutan dari limbah pabrik dan rumah tangga, seperti busa sabun, plastik, dan bahan kimia lain mengancam kehidupan biota laut di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
(GLW)