Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Bayi Sering Cegukan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
8 April 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 16 April 2024 9:22 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bayi yang baru lahir hingga usia beberapa bulan akan sering mengalami cegukan . Meski hal yang normal, sebenarnya kenapa bayi sering cegukan?
ADVERTISEMENT
Alasan utama mengapa bayi sering cegukan adalah karena sistem pencernaan dan saraf mereka masih berkembang. Proses ini membuat bayi lebih rentan terhadap cegukan dibandingkan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa.
Walaupun bayi cegukan terlihat mengkhawatirkan bagi beberapa orang tua, umumnya kondisi ini tidak membahayakan dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan menit. Pada intinya, cegukan adalah fenomena normal dan menjadi bagian dari proses perkembangan bayi.
Kenapa Bayi Sering Cegukan?
Cegukan terjadi akibat kontraksi mendadak dari diafragma sebagai otot yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut.
Menurut Vincent D. Gaertner dalam jurnal"Intrapulmonary Volume Changes during Hiccups versus Spontaneous Breaths in a Preterm Infant (2022), cegukan pada bayi, terutama pada bayi prematur , seringkali berkaitan dengan perubahan volume dalam paru-paru. Artinya, cegukan mungkin memiliki peran dalam pengembangan paru-paru bayi.
ADVERTISEMENT
Dalam studi Ventilator-Induced Hiccups oleh Miyako Kyogoku (2017), ditemukan bahwa penggunaan ventilator pada bayi prematur juga dapat memicu cegukan. Jadi, stimulasi mekanis tertentu pada bayi dapat memicu kontraksi diafragma yang mengakibatkan cegukan.
Sementara itu, dalam studi Hiccups: A Non-Systematic Review oleh Alexander K.C. Leung dan kolega (2020), dijelaskan bahwa cegukan tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor fisik seperti perubahan volume paru-paru atau stimulasi mekanis, tetapi juga dapat berkaitan dengan proses pematangan neurologis pada bayi. Dengan kata lain, cegukan bisa jadi merupakan bagian dari cara tubuh bayi untuk mengembangkan sistem sarafnya.
Kesimpulannya, cegukan pada bayi adalah fenomena alami yang tidak perlu dikhawatirkan. Ini adalah bagian dari berbagai proses adaptasi yang mereka alami saat tumbuh dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Orang tua bisa tenang dengan mengetahui bahwa cegukan merupakan tanda bahwa tubuh bayi sedang bekerja dan beradaptasi dengan dunia di sekitarnya.
Namun, jika cegukan terjadi terlalu sering atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Bagaimana Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi?
Meskipun cegukan sering kali hilang dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang bisa diambil orang tua untuk mengurangi frekuensi dan durasi cegukan pada bayi. Apa saja?
1. Pastikan Posisi Menyusui yang Benar
Berdasarkan penelitian Vincent D. Gaertner dkk (2022), perubahan volume di dalam paru-paru dapat memicu cegukan. Memastikan bayi berada dalam posisi yang tepat saat menyusui dapat membantu mengurangi kemungkinan cegukan dengan mengurangi asupan udara berlebih.
ADVERTISEMENT
2. Hindari Overfeeding
Terlalu banyak makan dapat menyebabkan perut bayi terlalu penuh, yang kemudian menekan diafragma dan memicu cegukan. Menjaga jadwal makan yang teratur dan tidak memaksakan bayi untuk terus menyusu ketika sudah kenyang bisa membantu mencegah hal ini.
3. Berikan Jeda Saat Menyusui
Sesekali, berikan jeda saat menyusui untuk membiarkan bayi bersendawa. Ini akan membantu mereka mengeluarkan udara yang mungkin tertelan. Menurut Miyako Kyogoku (2017), hal itu bisa memicu cegukan jika bayi menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan.
4. Ganti Posisi Bayi
Jika bayi mulai cegukan, mengubah posisi bayinya bisa membantu. Baringkan bayi pada posisi miring atau dudukkan (jika sudah cukup umur) dapat membantu meredakan cegukan.
5. Lakukan Pijatan Lembut pada Punggung Bayi
Pijat lembut atau tepuk-tepuk punggung bayi secara perlahan. Hal ini tidak hanya nyaman bagi bayi tetapi juga bisa membantu mengatasi cegukan dengan merangsang diafragma untuk berhenti berkontraksi secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
6. Coba Berikan Empeng (Pacifier)
Mengisap empeng bisa membantu merilekskan diafragma dan menghentikan cegukan, seperti yang dijelaskan oleh Alexander K.C. Leung dkk (2020). Penggunaan empeng atau pacifier bisa menjadi cara sederhana untuk meredakan cegukan.
7. Periksa Suhu Ruangan
Pastikan bayi berada dalam lingkungan yang nyaman dan tidak terlalu dingin. Terkadang, perubahan suhu yang tiba-tiba bisa memicu cegukan pada bayi.
8. Tetap Tenang dan Sabar
Ingatlah bahwa cegukan pada bayi adalah hal yang normal dan biasanya tidak berbahaya. Menjadi tenang dan sabar adalah kunci untuk merawat bayi yang sedang cegukan.
Baca Juga: Cara Mengeluarkan Ingus Bayi dengan Cepat
(DEL)