Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Sesar Lembang, Sejarah, dan Aktivitasnya
30 April 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu Sesar Lembang ? Sesar Lembang adalah salah satu sesar yang terletak di Jawa Barat. Sesar ini melewati beberapa kecamatan yang ada di Bandung, yakni Parongpong, Cisarua, Lembang, dan Padalarang.
ADVERTISEMENT
Sesar merupakan suatu retakan atau lipatan pada kerak bumi yang disebabkan oleh tekanan tektonik. Sama seperti sesar lainnya, Sesar Lembang bisa mengakibatkan pergeseran dan penumpukan energi yang akhirnya dapat menyebabkan gempa bumi.
Apa Itu Sesar Lembang?
Mengutip Jurnal Geografi Volume 11 terbitan Universitas Negeri Medan, Sesar Lembang atau Patahan Lembang adalah sesar aktif yang ada di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Jawa Barat. Jika dilihat dari peta, Sesar Lembang terbentang mulai dari selatan Tangkuban Perahu-Lembang-Maribaya hingga ke lereng barat Gunung Malayang.
Terletak di zona tumbukan lempeng tektonik di Indonesia, sesar ini terbentuk akibat pergerakan lempeng bumi yang saling bertabrakan. Sebagai salah satu sesar aktif, Sesar Lembang memiliki potensi menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo signifikan.
ADVERTISEMENT
Gempa bumi yang dipicu oleh sesar ini dapat memiliki kekuatan antara 6,8 hingga 7 skala richter. Gempa-gempa semacam ini dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Sesar dalam Geologi
Sejarah Terbentuknya Sesar Lembang
Berdasarkan penelitian Penggunaan Network Analyst Dalam Pemetaan Shelter dan Jalur Evakuasi Bencana Gempa Bumi di Kawasan Permukiman Padat oleh Muhammad Hilmi Yura, dkk, Sesar Lembang terbentuk sekitar 2000 tahun lalu ketika terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,8 skala Richter.
Gempa ini mengakibatkan permukaan bagian utara sesar amblas sejauh 1,7 meter dari bagian selatan. Lima ratus tahun kemudian, gempa lain terjadi dengan kekuatan 6,5 skala richter, menyebabkan bagian utara sesar amblas dalam rentang kedalaman antara 0,5 hingga 1 meter dari bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Aktivitas Sesar Lembang
Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, pergerakan Sesar Lembang terjadi setiap tahun dengan kecepatan antara 0,2 hingga 2,5 milimeter per tahun, menurut catatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sesar ini masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7, dengan periode pengulangan sekitar 170 hingga 670 tahun.
Pada tahun 2006, penelitian dari Institut Teknologi Bandung menunjukkan bahwa sesar ini bergerak sekitar 4-6 milimeter per tahun. Data ini mengindikasikan bahwa aktivitas sesar berlanjut dan pergerakan relatif antar lempeng bumi masih berlangsung.
Tahun 2011, Sesar Lembang kembali mengalami pergerakan signifikan yang menghasilkan gempa dengan kekuatan 3,4 skala richter. Gempa ini merusak rumah-rumah di kawasan Bandung Utara dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Data ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang tetap memiliki potensi bahaya yang mengancam wilayah-wilayah yang dilewatinya. Maka dari itu, sebagian besar ahli menyarankan adanya pemantauan terus-menerus untuk mitigasi risiko bencana yang lebih baik.
(SAI)