Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Teori Big Bang dalam Islam dan Ayat Pendukungnya
25 Januari 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerap ditemukan fakta sains yang ternyata sudah dijelaskan dalam Al-Quran sejak 14 abad silam. Salah satu yang populer adalah teori Big Bang dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Teori Big Bang sendiri menjelaskan tentang bagaimana alam semesta terbentuk. Teori ini dicetuskan pakar astronomi asal Belgia bernama Georges Lemaitre pada tahun 1931.
Kemudian teorinya dibuktikan pada tahun 1989 oleh NASA dengan mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer (COBE) ke luar angkasa. Selengkapnya, simak uraian di bawah ini.
Memahami Teori Big Bang
Teori Big Bang berkata bahwa alam semesta berawal dari sebuah titik tunggal yang sangat panas dan padat. Titik tersebut kemudian meledak secara tiba-tiba dan mengembang atau merenggang dengan kecepatan cahaya.
Mengutip Space, fisikawan Alan Guth pada 1980 mengatakan bahwa proses merenggang tersebut terjadi sekitar 10-32 detik. Setelah periode singkat pada 13,7 miliar tahun lalu ini, alam semesta perlahan-lahan merenggang dengan kecepatan yang lebih terukur sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Teori pembentukan alam semesta ini dibuktikan COBE milik NASA yang menunjukkan kesesuaian radiasi dalam perhitungan teori Big Bang. Kemudian pada Oktober 2014, Scientific America menuliskan bahwa teori Big Bag adalah satu-satunya teori yang dapat menjelaskan asal mula alam semesta.
Teori Big Bang dalam Pandangan Islam
Teori Big Bang telah diisyaratkan di dalam Al-Quran jauh sebelum teori ini ditemukan. Allah Swt menjelaskan dalam surat Al-Anbiya ayat 30 mengenai proses penciptaan alam semesta .
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya: "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?" (QS Al-Anbiya: 30)
ADVERTISEMENT
Meski tidak secara eksplisit menyebut Big Bang, tapi dapat dilihat bahwa ayat di atas memang berkaitan dengan teori tersebut. Mengutip buku Kesetimbangan Kimia dalam Perspektif Islam oleh Heni Febriyani, seluruh ahli tafsir dan ulama Islam pun sepakat bahwa ayat di atas merupakan isyarat dari Allah Swt mengenai teori Big Bang.
Pembahasan lebih lanjut mengenai penciptaan alam semesta dijelaskan dalam surat An-Naziat ayat 27-33, berikut bunyinya:
ADVERTISEMENT
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan material alam semesta secara bertahap. Masih mengutip dari buku yang sama, awalnya bumi belum layak huni seperti sekarang. Kemudian Allah Swt sempurnakan dengan kehidupan seperti tanaman, air, dan udara. Dengan demikian, bumi tercipta dalam dua masa.
Seluruh ayat di atas menjadi bukti bahwa selama ini Al-Quran dan perkembangan sains selalu berjalan beriringan. Oleh sebab itu, Al-Quran disebut sebagai mukjizat terbesar yang berlaku sampai akhir zaman.
(DEL)