Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Islam Melarang Umatnya untuk Berlaku Boros? Ini Alasannya
17 Desember 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boros atau menghabiskan uang secara berlebihan untuk hal-hal tak berguna termasuk tindakan yang dilarang dalam Islam. Bahkan, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya bahwa pelaku boros merupakan teman setan.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S Al-Isra: 26)
Pemborosan yang dilakukan menggunakan uang sendiri memang tak merugikan orang lain, tapi tindakan ini tetap tak dibenarkan. Islam lebih menganjurkan umatnya untuk hidup sederhana meskipun memiliki kemampuan finansial untuk hidup mewah.
Lantas, sebenarnya mengapa Islam melarang umatnya untuk berlaku boros? Adakah hikmah di baliknya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Alasan Islam Melarang Umatnya untuk Berlaku Boros
Dalam sistem pengelolaan uang, Islam mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana dan menghindari tindakan boros. Meskipun daya beli Anda cukup untuk membeli barang-barang yang diinginkan, tapi diajurkan bagi umat mengalokasikan dana untuk hal-hal yang dibutuhkan.
Allah SWT pun secara tegas menganjurkan hamba-Nya untuk menggunakan harta secukupnya saja. “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Q.S Al-Furqan: 66)
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Beginilah Rasulullah Berbisnis oleh Hepi Andi Bastoni, tindakan boros dilarang demi kebaikan manusia. Sebab, pada hari akhir, setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas seluruh harta yang mereka miliki.
Jika harta tersebut dihabiskan untuk hal-hal tak penting atau bahkan terlarang, tentunya itu akan merugikan manusia tersebut pada hari akhir. Jadi, sebaiknya gunakan harta untuk hal-hal yang mendatangkan pahala saja seperti sedekah.
Meskipun pemborosan dilarang, tapi bukan berarti Anda harus menumpuk harta di rumah. Sebab Islam juga melarang perilaku pelit atau bakhil. Hal ini disampaikan dengan jelas dalam surat Al-Isra ayat 29, berikut artinya:
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Q.S Al-Isra: 29)
ADVERTISEMENT
Imam ath-Thabari menjelaskan bahwa makna ‘tangan terbelenggu di leher’ adalah tidak mau memberikan apa-apa. Ini adalah kiasan untuk orang yang pelit.
Sedangkan makna ‘terlalu mengulurkan’ adalah memberi seluruh harta sampai tak ada yang tersisa. Akibatnya, ketika ada yang meminta bantuan, ia tak lagi bisa menolong. Akhirnya, ia pun merasa terhina dan menyesal.
Kesimpulannya, umat Muslim dilarang untuk pelit, namun jangan pula bertindak boros atau sering membagikan harta secara tidak bijaksana, sehingga merugikan diri sendiri.
Akan lebih baik jika menggunakan uang dengan bijaksana, seperti untuk pemenuhan kebutuhan pribadi dan keluarga. Allah SWT juga menganjurkan agar harta yang dimiliki digunakan di jalan-Nya. Sebab, pada dasarnya, harta tersebut hanyalah titipan-Nya.
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (Q.S Al-Hadid: 7)
ADVERTISEMENT