Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Meritokrasi beserta Tujuan dan Dampak Positifnya
1 November 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah meritokrasi kian sering muncul dalam banyak konteks, termasuk di dunia politik. Sebenarnya, apa arti meritokrasi yang berasal dari bahasa Yunani Kuno tersebut?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan KBBI Daring Kemdikbud, arti meritokrasi adalah sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan lainnya . Tujuan sistem ini adalah mengurangi praktik korupsi , kolusi, dan nepotisme.
Untuk memahami aapa pengertian meritokrasi secara lebih lengkap beserta tujuan dan dampaknya, simak penjelasan di bawah ini.
Arti Meritokrasi
Dikutip dari laman kasn.go.id, arti meritokrasi adalah konsep yang mengutamakan kompetensi dan kinerja untuk mencapai posisi atau jabatan tertentu. Dengan konsep ini, diharapkan muncul sebuah sistem yang membuka kesempatan yang sama kepada semua individu untuk menduduki suatu posisi atau jabatan tertentu.
Meritokrasi digunakan untuk menentang sistem yang sarat KKN, khususnya pada aspek nepotisme. Sebab, nepotisme lebih mengutamakan hubungan yang tidak didasarkan pada prestasi atau kemampuan.
ADVERTISEMENT
Dalam implementasinya, meritokrasi tidak hanya dimanfaatkan untuk mencari seorang pejabat publik. Tetapi, konsep ini juga digunakan untuk menjaring talenta-talenta terbaik dalam organisasi, perusahaan, partai, dan lain sebagainya.
Tujuan Meritokrasi
Selain mengurangi praktik KKN, meritokrasi juga punya beberapa tujuan lain. Dikutip dari Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia dengan judul Pentingnya Implementasi Sistem Meritokrasi Dalam Instansi Pemerintahan Indonesia, tujuan meritokrasi adalah memastikan bahwa posisi atau jabatan penting dan strategis harus diduduki oleh orang-orang yang profesional dan berintegritas.
Kemudian, dijelaskan dalam buku Aksara Presisi Membangun Polri, tujuan meritokrasi dalam sebuah organisasi adalah mewujudkan peluang keadilan dan kesejahteraan tanpa memandang latar belakang suku, ras, agama, keluarga/keturunan.
Meritokrasi telah dianggap sebagai konsep yang ideal karena memberikan peluang kepada mereka yang berprestasi untuk mengemban tanggung jawab dalam sebuah jabatan. Namun di sisi lain, konsep ini dianggap sebagai bentuk ketidakadilan karena tidak memberi tempat bagi mereka yang kurang memiliki kemampuan menonjol.
ADVERTISEMENT
Dampak Meritokrasi
Ada beberapa dampak positif yang didapat dengan mengimplementasikan konsep meritokrasi dalam sebuah sistem. Dirangkum dari laman Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kulon Progo, berikut adalah dampak dari penerapan meritokrasi:
1. Kualitas
Ketika pemilihan individu didasarkan pada kemampuan dan kinerja, hasil kerja yang dihasilkan akan memiliki kualitas baik. Sebab, yang dipilih ialah individu yang paling terampil dan nantinya dapat meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
2. Keadilan
Keistimewaan dari sistem meritokrasi adalah keadilan. Semua individu dinilai berdasarkan kemampuan, bukan koneksi atau faktor non merit lain. Ini memberikan peluang yang sama bagi setiap orang untuk mengisi satu posisi tanpa memandang latar belakang atau status sosialnya.
3. Motivasi
Sistem meritokrasi mendorong orang untuk bekerja keras dan mengembangkan keterampilan. Sebab, individu dengan kinerja yang baik yang memiliki peluang untuk mendapatkan promosi dan kesempatan lainnya. Alhasil, motivasi untuk mengukir pencapaian yang lebih tinggi semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
(SFN)