Konten dari Pengguna

Penyebab Kepala Sering Pusing Menurut Ilmu Medis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 April 2024 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang pusing. Foto: 9nong/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang pusing. Foto: 9nong/shutterstock
ADVERTISEMENT
Pusing merupakan keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Meski kerap dianggap sepele, nyatanya gejala pusing tersebut bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius.
ADVERTISEMENT
Beberapa kasus tumor dan kanker otak umumnya ditandai dengan gejala pusing terlebih dahulu. Masalah sistemik seperti diabetes, darah tinggi, dan ginjal juga bisa menjadi pemicunya.
Untuk mengatasi masalah ini, kita harus memahami apa saja penyebabnya. Agar lebih paham, simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.

Evaluasi Gejala Pusing

Ilustrasi pusing disertai mata kabur. Foto: Thinkstock
Kepala yang sering pusing bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut A. Walling dalam jurnal "Frequent Headaches: Evaluation and Management", penting untuk mengevaluasi dan mengelola nyeri kepala untuk menghindari dampak jangka panjang.

1. Faktor Pemicu Migrain

Menurut penelitian oleh PatrĂ­cia Timy Fukui dan rekan-rekannya dalam "Trigger factors in migraine patients", migrain bisa dipicu oleh berbagai faktor yang beragam, mulai dari perubahan hormon, pola makan, hingga stres.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan kimia dalam otak. Sehingga, kondisi tersebut dapat memicu kepala migrain.
ADVERTISEMENT

2. Prevalensi dan Pengelolaan

A. Walling kembali mengungkapkan bahwa nyeri kepala yang sering terjadi membutuhkan evaluasi yang cermat. Ini ditujukan untuk mengelola dan memahami penyebab yang mendasarinya.
Seringkali, pendekatan multidisiplin diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Ini termasuk perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan.

Faktor Risiko dan Prevalensi Kepala Sering Pusing

Ilustrasi pusing Foto: Thinkstock
Untuk memahami frekuensi dan penyebab pusing, kita perlu melihat data prevalensi dan faktor risiko terkait masalah tersebut. Berikut pembahasannya:

1. Prevalensi Nyeri Kepala

A. Scher dan rekannya dalam jurnal "Prevalence of Frequent Headache in a Population Sample" mengatakan bahwa nyeri kepala sering terjadi di kalangan populasi umum dan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup seseorang..
Faktor seperti stres dan kurang tidur sering dikaitkan dengan meningkatnya frekuensi nyeri kepala. Apabila tidak segera mendappatkan pengobatan, pasien bisa mengalami gejala tersebut lebih sering.
ADVERTISEMENT

2. Faktor Asosiatif

N. Wiendels dan timnya dalam "Chronic Frequent Headache in the General Population: Prevalence and Associated Factors" meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri kepala kronis.
Mereka menemukan bahwa selain faktor genetik dan lingkungan, faktor psikologis juga memainkan peran penting. Penanganan yang tepat terhadap faktor-faktor risiko tersebut bisa membantu mengurangi nyeri kepala.

Manajemen dan Pencegahan

Ilustrasi pemeriksaan suami dengan dokter spesialis andrologi. Foto: BlurryMe/Shutterstock
Mengetahui cara mengelola dan mencegah kepala sering pusing adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup.

1. Strategi Pencegahan

Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko adalah kunci dalam mencegah nyeri kepala yang sering terjadi. Ini termasuk mengatur pola makan, memastikan tidur yang cukup, dan mengelola stres.
Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi frekuensi nyeri kepala, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara umum. Sehingga pasien tidak akan mengeluhkan gejala-gejala lainnya.
ADVERTISEMENT

2. Pengelolaan Medis dan Alternatif

Untuk kasus yang lebih serius, intervensi medis mungkin diperlukan. Dokter akan merekomendasikan obat-obatan atau terapi lain, sesuai dengan penyebab spesifik pusing yang dialami oleh pasien.
Terapi alternatif seperti akupunktur atau yoga juga bisa dilakukan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa terapi tersebut dapat mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
Kepala yang sering pusing memang mengganggu, namun dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan pengelolaannya, kita dapat mengurangi atau bahkan mengeliminasi masalah ini.
Studi-studi yang telah dilakukan oleh para ahli memberikan kita wawasan penting tentang bagaimana mengatasi masalah ini secara efektif, mengarah pada solusi yang lebih baik bagi mereka yang menderita nyeri kepala sering.
(MSD)