Tata Cara Puasa Rabu Abu yang Jadi Hari Pertama Masa Pra-Paskah

Ilustrasi tata cara puasa Rabu Abu (Unsplash).

Rabu Abu atau Ash Wednesday adalah hari pertama masa Pra-Paskah yang menandai masuknya masa tobat 40 hari bagi umat Katolik. Salah satu yang tak dapat dipisahkan dari momen ini adalah menjalani tata cara puasa Rabu Abu.

Emanuel Martasudjita, Pr. dalam buku Mysterium Paschale menjelaskan, ada tujuan mengapa umat Katolik diwajibkan puasa pada Rabu Abu. Tujuannya untuk memurnikan dan membersihkan hati melalui sikap dan tindakan pertobatan hingga penerimaan Sakramen Tobat.

Sementara menurut Frederiek Djara Wellem dalam buku Kamus Sejarah Gereja, Rabu Abu sendiri merupakan hari penyesalan. Hari itu ditandai dengan menggosokkan abu pada dahi para klerus dan awam oleh imam.

Mengutip laman IndyStar, abu dalam tradisi ini melambangkan kematian dan pertobatan. Tanda ini digunakan untuk menunjukkan pertobatan dan duka atas dosa-dosa mereka karena mereka percaya Kristus mati untuk mereka.

Lantas seperti apa tata cara puasa Rabu Abu? Simak informasinya berikut ini.

Baca Juga: Ucapan Hari Rabu Abu sebagai Peringatan Pra Paskah Umat Katolik

Tata Cara dan Aturan Puasa Rabu Abu

Ilustrasi tata cara puasa Rabu Abu (Unsplash).

Masih dari sumber yang sama, Emanuel Martasudjita menjelaskan puasa dan pantang pada Hari Rabu Abu adalah kekhasan di masa Pra-Paskah. Sebagaimana tertuang dalam Kitab Hukum Kanonik 1983, tidak semua melaksanakan puasa Rabu Abu.

Adapun menurut kitab tersebut, yang wajib berpuasa adalah orang Katolik yang sudah berusia dewasa hingga usia awal 60 tahun. Sementara yang diwajibkan berpantang ialah mereka yang sudah berusia 14 tahun ke atas (Kan. 1252).

Namun, ada yang berbeda dengan perayaan Rabu Abu di Indonesia. Di Indonesia, yang sudah wajib berpuasa adalah orang Katolik berusia 18 tahun hingga awal usia 60 tahun.

Mengutip dari Huff Post dan USA Today, berikut tata cara dan aturan puasa Rabu Abu:

(NSA)