Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Perempuan dan Anak dalam Konsistensi Kampung 'Tanpa Rokok'
26 Juli 2019 11:24 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Penas Tanggul Kampung Tanpa Rokok", begitu tulisan yang terpampang dalam spanduk di gapura gang Jalan Pancawarga 30, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Di bagian kiri terdapat dinding sepanjang kira-kira 100 meter dari mulut gang. Dinding tersebut penuh dengan mural warna-warni. Gambar-gambar tersebut mulai memudar warnanya. Beberapa bagian dinding juga tampak sudah ditumbuhi lumut.
Sementara itu, sebelah kanan berbatasan langsung dengan sungai Cipinang. Warna airnya hitam dan bau. Beberapa pipa sanitasi dari rumah-rumah warga pun bercokol di sisi kanan-kiri sungai.
Sejak pertengahan Maret 2017 lalu, tampilan Penas Tanggul memang berubah. Secara Bertahap, rumah-rumah pemukim yang sebagian besar merupakan pendatang itu diberi sentuhan cat warna-warni. Bahkan, Penas Tanggul juga bertransformasi menjadi kampung 'tanpa rokok' pertama di DKI Jakarta.
Selama lebih dua tahun berjalan, perempuan dan anak-anak memiliki peran penting terhadap komitmen larangan merokok di Penas Tanggul. Nobby Sail (25), Ketua Tim Penggerak Kampung Warna-warni Tanpa Rokok tersebut, mengungkapkan adanya larangan merokok di dalam rumah. Perempuan dan anak-anak selama ini mampu menjalankan peran sebagai kontrol sosial, khususnya keluarga masing-masing.
"Sebenarnya yang sangat berperan penting dalam melakukan kontrol adalah perempuan dan anak-anak dari keluarga perokok itu sendiri. Mereka akan sangat marah jika mendapati anggota keluarganya merokok di dalam atau teras rumah," kata Nobby Sail, Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT
Namun demikian, pria kelahiran tahun 1994 itu mengungkapkan dirinya dan beberapa anggota tim penggerak lainnya tidak pernah meminta warga Penas Tanggul berhenti merokok. Mereka hanya meminta agar para perokok tidak merokok di dalam atau teras rumah.
Salah satu warga, Ipah, mengaku hampir setiap hari mengingatkan sang suami terkait bahaya merokok. Ipah mengungkapkan, sang suami yang berprofesi sebagai sopir bajaj itu belum bisa berhenti merokok. Bahkan, perempuan asal Tegal itu tidak menampik jika kerap bertengkar dengan suami lantaran menegur suami yang masih merokok.
"Enggak marah lagi, bahkan sering berantem. Tadi saja dia batuk-batuk. Saya bilang, 'Kalau batuk mending jangan merokok!' Kata dia, 'Orang perempuan aja enggak ngerokok juga ada yang kena paru-parunya' gitu," kata Ipah.
Hal serupa juga disampaikan Pertiwi. Ia dan anak-anaknya kerap mengingatkan dan marah saat suaminya merokok di dalam rumah. Sebagai perokok berat, sang suami mulanya tidak menggubris.
ADVERTISEMENT
"Semakin disuruh berhenti, suami saya justru semakin menjadi-jadi merokoknya. Apa yang saya dan anak-anak katakan seolah masuk kuping kanan-keluar kuping kiri," tutur Pertiwi.
Pertiwi mengernyitkan dahi saat mengenang momen ketika memarahi sang suami. Raut wajahnya tampak kesal. Namun, sesat kemudian wajahnya berubah ceria ketika menceritakan sang suami akhirnya bisa berhenti merokok secara total.
"Suami saya dulu ikut Mas Noby studi banding di Yogyakarta. Sepulang dari sana, alhamdulillah bisa berhenti merokok secara total," pungkasnya.
(zhd)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh /info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini .
Download aplikasi iOS di sini .