Konten dari Pengguna

Ancaman Orang yang Mendustakan Agama Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 Juli 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka. Foto: Unsplash/Artur Aldyrkhanov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka. Foto: Unsplash/Artur Aldyrkhanov
ADVERTISEMENT
Perilaku dusta merupakan salah satu perkara yang dibenci dalam agama Islam. Terlebih jika perilaku tersebut dilakukan untuk agama. Sebab, orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka.
ADVERTISEMENT
Bahkan, perkara ini secara langsung disebutkan secara khusus dalam Surat Al-Maun. Sehingga, perkara-perkara yang ada di Surat Al-Maun ayat 1-7 perlu dihindari agar terhindar dari siksaan Allah Swt.

Ancaman bagi Orang yang Mendustakan Agama

Ilustrasi orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka. Foto: Unsplash/Utsman Media
Surat Al-Maun merupakan surat dalam Alquran yang terdiri dari 7 ayat. Surat ini mengandung pesan tentang orang-orang yang mendustakan agama.
Dikutip dari Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 oleh Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy (2011) tafsir dari Surat Al-Maun ayat 1-7 yakni:
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
Maksud dari ayat di atas adalah siapa orang-orang yang mendustakan agama dengan memperhatikan tingkah lakunya.
فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
ADVERTISEMENT
Orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim, tidak mau memberikan haknya, baik berupa harta mereka yang berada dalam kekuasaannya ataupun yang tidak suka bersedekah.
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Selain itu, orang yang tidak mau memberikan makanan kepada orang miskin dan tidak mau menganjurkan orang lain bersedekah kepada fakir dan miskin. Artinya, jika tidak mampu menolong orang miskin, maka wajib mencari pertolongan orang lain yang mampu.
Apabila tidak melakukannya, maka orang tersebut memiliki dua sifat, yaitu:
ADVERTISEMENT
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Allah akan menimpakan azab kepada orang yang melaksanakan shalat hanya dengan gerakan tubuh dan lisannya, tetapi tidak tampak pengaruh shalat pada dirinya dan tidak menghasilkan yang diharapkan dalam shalat tersebut.
Dia shalat dengan hati yang lalai, tidak menghayati makna dari apa yang dibaca dan dilakukannya. Dia hanya melakukan beberapa gerakan yang telah dibiasakan dan membaca beberapa kalimat yang telah dihafalnya.
Sedangkan jiwanya tidak mengetahui makna gerakan-gerakan yang dilakukannya dan rahasia bacaan-bacaan yang diucapkannya.
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
Orang hanya melakukan gerakan shalat hanya untuk bisa dilihat orang lain. Artinya, dia beribadah hanya untuk memamerkan kepada orang lain agar mendapatkan pujian dan penghormatan dari orang lain.
ADVERTISEMENT
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
Di samping beribadat secara riya, mereka juga sangat kikir, tidak memberikan atau meminjamkan kepada orang lain sesuatu yang biasa dipinjamkan.
Orang-orang yang mengerjakan shalat hanya sekadar untuk dilihat orang bersedekah hanya untuk mempertahankan kedudukannya.
Dari tafsir Surat Al-Maun di atas, dapat diketahui bahwa ia dipandang sebagai orang yang celaka. Sedangkan orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka wail.
Neraka wail sendiri tujukan kepada orang yang lalai dengan salat, terlena dengan urusan dunia, dan mengabaikan panggilan Allah Swt. Selain itu, penghuni dari neraka wail adalah orang yang berperilaku riya dan curang.
Menurut Abu Said al-Khudri, wail adalah jurang neraka. Orang kafir yang memasukinya selama 40 tahun belum sampai ujung dasarnya.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan neraka wail di atas, dapat diketahui bahwa tempat tersebut sangat mengerikan. Maka dari itu, umat Islam diminta menghindari hal yang mendustakan agama dalam Surat Al-Maun.(MZM)