Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Shalat dan Dalilnya
23 Agustus 2024 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah yang dimaksud dengan lalai mendirikan shalat ? Salat adalah tiang agama. Kewajiban melaksanakan salat diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. pada peristiwa Isra Miraj. Salat dilaksanakan setiap lima waktu dalam sehari, yaitu subuh, zuhur, asyar, magrib dan isya.
ADVERTISEMENT
Ibadah salat merupakan ibadah yang wajib umat muslim yang telah balig. Meskipun demikian, kadang ada umat muslim yang seringkali lalai dan meninggalkan salat.
Apa yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Shalat?
Menurut buku Tuntunan Bersuci dan Sholat: Madzhab Imam Asy Syafi'i oleh Humaidi Al Faruq (2023: 77), definisi salat adalah beberapa ucapan, perkataan, atau perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Salat adalah rukun Islam yang kedua.
Perintah menegakkan salat tercantum dalam ayat Al-Quran berikut ini:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
Artinya: "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku." (QS. Thaha ayat 14).
ADVERTISEMENT
Meskipun telah diterangkan dalam Al-Quran, sebagian umat muslim seringkali melalaikan salat. Apa yang dimaksud dengan lalai mendirikan shalat? Menurut muhammadiyah.or.id, lalai dalam melaksanakan salat dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu sebagai berikut:
1. Lalai pada Waktu Salat
Lalai pada waktu salat maksudnya tidak mengingat Allah Swt tetapi justru pada yang lain. Contohnya ingat menonton sepak bola, bermain, menonton TV, dan lain sebagainya.
2. Lalai Sesudah Salat
Lalai sesudah salat dalam artian tidak mampu mewujudkan tujuan salat, yakni mencegah perbuatan keji dan munkar, sebagaimana yang diterangkan firman Allah dalam Surat Al-Ankabut ayat 45:
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut ayat 45).
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas dapat diketahu bahwa apakah yang dimaksud dengan lalai mendirikan shalat dibagi menjadi dua kategori, yaitu lalai pada waktu salat dan lalai sesudah salat. Semoga dapat menjadi pengingat bagi umat muslim agar senantiasa menjalankan salat.(IND)