Konten dari Pengguna

Bahan Kimia yang Sering Ditambahkan sebagai Pewarna Sintetis dalam Makanan

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Antony Trivet
zoom-in-whitePerbesar
Bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Antony Trivet
ADVERTISEMENT
Pewarna makanan adalah komponen penting dalam industri pangan modern, memberikan daya tarik visual yang meningkatkan daya tarik konsumen. Salah satu bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah tartrazin.
ADVERTISEMENT
Pewarna sintetis banyak digunakan karena kemampuannya untuk memberikan warna yang konsisten dan tahan lama. Namun, penggunaannya yang berlebihan sering kali menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan.

Contoh Bahan Kimia yang Sering Ditambahkan Sebagai Pewarna Sintetis dalam Pembuatan Produk Makanan

Bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/furkanfdemir
Mengutip dari Buku Ajar Praktikum Kimia Rumah Tangga, Dwi Bagus Rendy Astid Putera, (2023), bahan pewarna yang sering digunakan dalam makanan terdiri dari pewarna alami dan pewarna sintesis yang harus memiliki takaran yang benar agar tak bahaya.
Salah satu bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah tartrazin. Selain itu, simak beberapa contoh bahan pewarna sintesis lainnya berikut ini.

1. Tartrazin (E102)

Tartrazin, juga dikenal sebagai E102, adalah pewarna kuning yang banyak ditemukan dalam berbagai produk seperti permen, minuman ringan, sereal, dan es krim. Pewarna ini sangat populer karena warnanya yang cerah dan kemampuan bertahan berbagai kondisi.
ADVERTISEMENT

2. Kuning Kuinolin (E104)

Kuning kuinolin, atau E104, adalah pewarna kuning yang sering digunakan dalam minuman ringan, puding, dan jeli. Pewarna ini dikenal karena stabilitasnya dalam kondisi asam dan basa, membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi makanan.

3. Kuning FCF (E105)

Kuning FCF, atau E105, adalah pewarna kuning yang biasa ditemukan dalam margarin, keju, dan saus. Warna ini memberikan tampilan yang menarik dan sering kali digunakan untuk meningkatkan daya tarik visual produk-produk tersebut.

4. Karmoisin (E122)

Karmoisin, dikenal juga sebagai E122, adalah pewarna merah yang banyak digunakan dalam daging olahan, sosis, dan saus. Pewarna ini memberikan warna merah yang menarik, sering digunakan untuk meningkatkan tampilan produk-produk daging.

5. Ponceau 4R (E124)

Ponceau 4R, atau E124, adalah pewarna merah yang sering digunakan dalam permen, minuman ringan, dan jeli. Pewarna ini populer karena kemampuannya untuk memberikan warna merah yang cerah dan stabil.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa contoh dan penjelasan bahan pewarna sintesis. Beberapa di antara bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan produk makanan adalah tartrazin, kuning kuinolin, kuning FCF, Karmoisin dan ponceau. (RIZ)