Konten dari Pengguna

Cara Kerja Koleksi Data (Crawling) pada Internet

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 November 2024 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara kerja koleksi data - Sumber: pixabay.com/pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara kerja koleksi data - Sumber: pixabay.com/pexels
ADVERTISEMENT
Dalam dunia Internet of Things (IoT), sara kerja koleksi data dikenal dengan istilah data crawling. Memahami koleksi data penting karena proses ini adalah dasar untuk mengakses, mengumpulkan, dan memanfaatkan informasi yang tersebar di internet secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami crawling data, pengguna yang terkait bisa memanfaatkan teknik ini untuk berbagai tujuan. Mulai dari menganalisis tren pasar, memonitor kompetitor, sampai dengan membangun aplikasi yang membutuhkan data real time.

Cara Kerja Koleksi Data

Ilustrasi cara kerja koleksi data - Sumber: pixabay.com/yeiferr
Seiring perkembangan teknologi, data menjadi salah satu aset paling berharga, baik bagi perusahaan, organisasi, maupun individu. Metode pengumpulan data terus berkembang untuk menjawab kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
Koleksi data atau data crawling adalah proses mengumpulkan data dari berbagai sumber di internet secara otomatis menggunakan program atau bot, yang sering disebut web crawler atau spider. Proses ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari halaman web, database, atau sumber lain.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara kerja koleksi data.
ADVERTISEMENT

1. Memulai dengan URL Awal (Seed URL)

Berdasarkan buku Reasoning Techniques for the Web of Data, A. Hogan, (2014), proses crawling dimulai dengan daftar awal URL yang akan dijelajahi, yang disebut seed URLs. Seed ini bisa berupa halaman web yang sudah ditentukan oleh pengguna atau dihasilkan secara otomatis.

2. Mengunduh Halaman Web

Web crawler mengirimkan permintaan HTTP atau HTTPS ke server web untuk mendapatkan isi halaman. Responsnya berupa kode HTML yang berisi konten dan struktur halaman.

3. Mengekstrak Konten dari HTML

Setelah halaman situs web berhasil diunduh, data yang terkandung di dalam kode HTML diproses untuk diekstrak. Ekstraksi ini meliputi:
ADVERTISEMENT

4. Menentukan dan Mengikuti Tautan

Crawler mencari tautan (hyperlink) di dalam halaman yang baru saja diunduh dan memutuskan apakah akan mengunjungi tautan tersebut. Proses ini dikenal sebagai link discovery.

5. Penyimpanan Data

Setelah data dari halaman tertentu diekstrak, hasilnya disimpan dalam basis data atau format tertentu, seperti:

6. Pengaturan Proses dengan Kebijakan Crawler

Crawler harus mematuhi kebijakan tertentu agar tidak dianggap merugikan. Kebijakan tersebut antara lain:

7. Penanganan Kesalahan

Selama proses crawling, berbagai kesalahan dapat terjadi, seperti:
ADVERTISEMENT

8. Skalabilitas dan Distribusi

Untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar, crawling sering dilakukan secara terdistribusi, yaitu saat beberapa crawler bekerja secara paralel pada berbagai server.

9. Pemrosesan Pasca-Crawling

Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah membersihkan, mengorganisir, dan menganalisis data.
Pemahaman yang baik mengenai cara kerja koleksi data membantu memastikan bahwa proses crawling dilakukan secara etis dan sesuai dengan aturan. Dengan begitu, akan menghindari risiko hukum atau pelanggaran privasi. (DNR)