Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengendalikan Hama Tungau Merah pada Singkong
16 Mei 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar hama penyerang tanaman singkong adalah serangga atau insekta, kecuali tungau merah yang termasuk kelas Acarina. Cara mengendalikan hama tungau merah pada singkong cukuplah mudah.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan penggunaan varietas tahan dan sanitasi lingkungan. Dengan memanfaatkan hal tersebut, para petani tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Sehingga dapat menghemat pengeluaran.
Cara Mengendalikan Hama Tungau Merah pada Singkong dengan Mudah
Dikutip dari buku Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tanaman Ubi Kayu karya Nasir Saleh dkk (2013: 2), gejala serangan tungau merah (Tetranychus urticae) diawali dengan terlihatnya spot (bercak) kuning sepanjang tulang daun pada daun-daun bawah dan tengah.
Bercak tersebut kemudian menyebar ke seluruh permukaan daun sehingga daun berwarna kemerahan, coklat atau seperti karat. Berawal dari basal daun, daun-daun yang terserang parah akhirnya kering, dan terjadi kerontokan seluruh daun.
Cara mengendalikan hama tungau merah pada singkong ini cukuplah mudah, antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Bioekologi Tungau Merah
Tungau betina meletakkan telur pada permukaan daun bagian bawah dekat tulang daun, dan bila populasinya melimpah, telur akan diletakkan secara acak.
Kepadatan populasi tungau dan produksi telur akan meningkat dengan adanya periode kering, pertumbuhan daun baru, dan meningkatnya jumlah klorofil.
Serangan tungau biasanya terjadi pada musim kemarau (bulan Juni– Agustus). Sebaliknya populasinya akan menurun selama dan setelah musim hujan. Telur berbentuk bulat dengan diameter 0,04 mm, berwarna bening, dan berumur 2–4 hari.
ADVERTISEMENT
Setelah telur menetas, nimfa muda berwarna putih muncul. Nimfa masih mempunyai tiga pasang kaki dan disebut protonimfa.
Fase protonimfa berlangsung antara 1–4 hari, setelah itu protonimfa berubah warna dari putih menjadi agak oranye kemerahan dan kakinya menjadi 4 pasang, fase ini disebut deutonimfa.
Umur deutonimfa berkisar antara 2–6 hari. Imago (dewasa) betina terjadi setelah mengalami fase preoviposisi sekitar 1–6 hari. Imago betina umum- nya agak bulat, sedang yang jantan lebih ramping.
Tungau dewasa berukuran panjang ± 0,5 mm, berwarna merah dengan spot kehitaman pada kedua sisi tubuhnya, dan mempunyai 4 pasang kaki. Tungau betina dapat hidup sampai empat minggu.
ADVERTISEMENT
Itulah cara mengendalikan hama tungau merah pada singkong. Kesimpulannya, petani bisa mencoba dengan varietas tahan hingga sanitasi lingkungan. (Umi)