Konten dari Pengguna

Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim Wanita

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 September 2024 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim - Sumber: pixabay.com/u_7jr9kuzf77
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim - Sumber: pixabay.com/u_7jr9kuzf77
ADVERTISEMENT
Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim berpengaruh pada siklus menstruasi wanita. Ini terjadi karena hormon tersebut mengatur proses yang menentukan bagaimana tubuh wanita mempersiapkan kemungkinan kehamilan setiap bulan.
ADVERTISEMENT
Tanpa pengaruh dari hormon-hormon tersebut, siklus menstruasi bisa terganggu. Nantinya, akan dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi wanita.

2 Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim

Ilustrasi hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim - Sumber: pixabay.com/LJNovaScotia
Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim adalah FSH dan estrogen. Hormon Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan estrogen berperan penting dalam siklus menstruasi wanita, terutama dalam proses pematangan folikel di ovarium dan penebalan dinding rahim.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai dua hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim dan bagaimana kedua hormon ini bekerja.

1. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)

Berdasarkan buku Fisiologi Tubuh Manusia, Desiyani Nani, S.Kep., Ns., M.Sc., (2018), FSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior (hipofisis) di otak. FSH berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel-folikel di ovarium.
ADVERTISEMENT
Setiap bulan, pada awal siklus menstruasi (fase folikular), peningkatan kadar FSH mendorong beberapa folikel di ovarium untuk mulai berkembang. Folikel ini mengandung oosit (sel telur) yang belum matang.
Meskipun beberapa folikel mulai berkembang, biasanya hanya satu folikel yang menjadi dominan dan siap untuk ovulasi. Folikel ini disebut folikel Graaf. FSH merangsang folikel dominan untuk memproduksi estrogen, yang memiliki peran penting dalam berbagai tahapan siklus menstruasi.

2. Estrogen

Estrogen adalah hormon steroid yang diproduksi terutama oleh sel-sel granulosit dalam folikel yang sedang berkembang di ovarium. Estrogen berperan dalam mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan kehamilan, terutama dengan menebalkan endometrium (dinding rahim) sehingga siap untuk mendukung implantasi embrio.
Seiring dengan berkembangnya folikel di bawah pengaruh FSH, kadar estrogen dalam darah meningkat. Peningkatan kadar estrogen merangsang penebalan endometrium rahim, yang merupakan lapisan mukosa di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Ini penting karena endometrium yang tebal akan menyediakan lingkungan yang kaya nutrisi bagi embrio jika terjadi pembuahan. Ketika kadar estrogen mencapai puncaknya, hormon ini memberi umpan balik positif pada hipotalamus dan hipofisis, yang kemudian memicu pelepasan hormon Luteinizing Hormone (LH).
Lonjakan LH ini menyebabkan ovulasi, saat folikel yang matang pecah dan melepaskan sel telur ke tuba falopi. Jika terjadi ovulasi, korpus luteum (struktur yang terbentuk dari folikel yang pecah) akan menghasilkan progesteron, yang bekerja bersama estrogen untuk mempertahankan endometrium yang tebal.
Sebaliknya, jika tidak ada pembuahan, kadar estrogen dan progesteron akan menurun. Ini nantinya yang akan menyebabkan endometrium luruh dan dikenal sebagai menstruasi.
ADVERTISEMENT
Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim pada wanita adalah FSH dan estrogen. FSH dan estrogen berperan penting dalam siklus menstruasi. Interaksi yang tepat antara kedua hormon ini penting untuk keberhasilan ovulasi dan siklus menstruasi yang sehat. (DNR)