Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Majalah yang Memuat Tulisan Jamaluddin Al-afgani yang Disukai KH. Ahmad Dahlan
27 November 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulisan-tulisan Jamaluddin Al-afgani yang disukai oleh KH. Ahmad Dahlan dimuat dalam majalah Al-Urwah al-Wustha. Majalah ini merupakan majalah mingguan yang didirikan Jamaluddin Al-Afghani di Paris pada 12 Maret 1884.
ADVERTISEMENT
Majalah tersebut cukup membuat bangsa kolonial geram karena dianggap berbahaya bagi kepentingan kolonialisme dan imperialisme. Oleh karena itu, majalah ini hanya terbit dalam 18 volume dan tidak diproduksi lagi.
Tulisan-tulisan Jamaluddin Al-Afgani yang Disukai oleh KH. Ahmad Dahlan Dimuat dalam Majalah Apa?
Mengutip buku Tafsir Abad Pembaharuan oleh Wendi Parwanto, dkk (2023), tulisan-tulisan Jamaluddin Al-Afgani yang disukai oleh KH. Ahmad Dahlan dimuat dalam majalah Al-Urwah al-Wustha. Kehadiran tulisan tersebut dilatarbelakangi kemunduran Islam pada abad kelima Hijriyah karena sikap fanatik kepada mazhab fikih.
Dampak buruknya, terjadi perpecahan yang membuat umat Islam kalah dari serangan Mongol di Baghdad dan Perang Salib. Salah satu upaya ulama mengatasi masalah tersebut dimulai dari Imam Ghazali yang menulis Kitab Ihya’ Ulumuddin untuk meluruskan pemikiran umat muslim.
ADVERTISEMENT
Beberapa abad pasca kejayaan kembali umat Islam, rupanya masih ada bibit-bibit fanatisme mazhab. Akibatnya, kolonialisme mudah muncul di berbagai negara mayoritas muslim.
Hal inilah yang membuat Jamaluddin Al-Afghani membuat majalah Al-Urwah al-Wustha yang selanjutnya menjadi inspirasi KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah.
Mengenal Majalah Al-Urwah al-Wustha
Al-Urwah al-Wustha merupakan majalah mingguan yang didirikan Jamaluddin Al-Afghani di Paris pada 12 Maret 1884. Al-Afghani tidak sendiri karena dibantu oleh muridnya, Muhammad Abduh dan ahli bahasa Barat, Mirza Muhammad Baqir.
Nama majalah tersebut terinspirasi dari Surat Al-Baqarah ayat 256 dan Surat Luqman ayat 22 tentang urgensi persatuan umat Islam. Majalah ini mengobarkan semangat nasionalisme untuk menentang kolonialisme melalui bacaan yang dinamis, mengandung unsur ilmiah, dan mudah dipahami pembaca.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Al-Urwah al-Wustha juga berpengaruh besar terhadap perjuangan umat Islam di Yogyakarta, Aceh, Minangkabau, dan Kalimantan. Majalah ini juga memengaruhi semangart revolusioner KH. Ahmad Dahlan dalam membangun iklim Islam yang moderat.
Sayangnya, kehadiran Al-Urwah al-Wustha dianggap sebagai ancaman oleh Pemerintah kolonial Hindia Belanda, sehingga melarang peradaran majalah tersebut. KH. Ahmad Dahlan bahkan sempat bertemu dengan murid pengarang majalah tersebut, di Mekkah, yakni Muhammad Abduh.
Usai kembalinya dari Tanah Suci, KH. Ahmad Dahlan mengetahui bahwa pemerintah Hindia Belanda menyortir berbagai wacana Keislaman dari Timur Tengah. KH. Ahmad Dahlan mendapatkan majalah tersebut melalui penyelundupan di pelabuhan di Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Pengertian Ahlul Kitab dalam Pandangan Islam
Jadi, tulisan-tulisan jamaluddin Al-Afgani yang disukai oleh KH. Ahmad Dahlan dimuat dalam majalah Al-Urwah al-Wustha. Majalah ini telah membawa pengaruh besar terhadap kemajuan berpikir umat Islam di masa kolonial Belanda. (DLA)
ADVERTISEMENT