Konten dari Pengguna

Maksud Bung Hatta mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 Juli 2024 21:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama! Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama! Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
Pancasila merupakan dasar negara yang dirumuskan oleh para tokoh Indonesia sehingga bisa menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berbicara mengenai Pancasila coba jelaskan maksud Bung Hatta mengenai sila pertama berkaitan dengan agama.
ADVERTISEMENT
Proses perumusan Pancasila tidaklah mudah karena harus bisa merepresentasikan tujuan dari seluruh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan kalimat yang tepat dan bisa mewakili seluruh pendapat yang ada.

Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama! Ini Jawabannya

Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama! Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Lighten Up
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara berawal dari sidang BPUPKI yang digelar pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Di mana agenda sidang tersebut adalah membahas dasar negara Indonesia.
Namun, sidang tersebut belum menghasilkan keputusan sehingga dibentuklah panitia sembilan yang kemudian disepakati adanya rumusan Pancasila yang terdiri dari lima sila utama. Lima sila tersebut merupakan lima sila yang diambil dari Piagam Jakarta.
Dikutip dari laman www.unud.ac.id, dalam Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945 dijelaskan bahwa pada saat itu sila pertama Pancasila memiliki bunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut yang menjadi awal untuk menjawab pertanyaan jelaskan maksud Bung Hatta mengenai sila pertama berkaitan dengan agama dalam Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada awalnya naskah tersebut tidak mendapatkan penolakan karena hanya mengikat bagi pemeluk agama Islam. Bahkan A. A. Maramis yang tidak beragama Islam dan menjadi bagian dari panitia sembilan tidak melakukan protes sama sekali.
Namun, apa yang berada di benak para pemimpin atau anggota panitia sembilan dan BPUPKI tidak sama dengan pikiran masyarakat Indonesia. Di mana pada saat itu ada seorang perwira angkatan laut yang menjelaskan bahwa ada umat agama lain yang tidak setuju dengan kalimat tersebut.
Mereka menyampaikan keberatan dengan bagian dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar yang yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
ADVERTISEMENT
Mereka sadar bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, namun dengan mencantumkan ketetapan seperti itu dalam pembukaan dan dasar berdirinya suatu negara merupakan “diskriminasi” terhadap mereka golongan minoritas.
Bung Hatta kemudian memahami hal tersebut kemudian dia mengusulkan masalah tersebut pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Bung Hatta mengusulkan adanya perubahan naskah pada sila pertama.
Pada akhirnya dalam sidang tersebut disepakati bahwa kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dengan kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Demikian pembahasan mengenai jawaban dari pertanyaan jelaskan maksud Bung Hatta mengenai sila pertama berkaitan dengan agama. Perubahaan tersebut kemudian dipakai hingga saat ini. (WWN)
ADVERTISEMENT