Konten dari Pengguna

Molotov Plan: Strategi Uni Soviet dalam Melawan Kebijakan Truman Doctrine

Berita Terkini
Penulis kumparan
27 Februari 2024 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Strategi Uni Soviet dalam melawan kebijakan Truman Doctrine. Sumber; pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Strategi Uni Soviet dalam melawan kebijakan Truman Doctrine. Sumber; pexels.com
ADVERTISEMENT
Ketika terjadi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, terdapat sejumlah kebijakan yang muncul. Salah satunya adalah Molotov Plan. Adapun strategi Uni Soviet dalam melawan kebijakan Truman Doctrine adalah dengan mengeluarkan kebijakan Molotov Plan yang berupa pemberian bantuan ekonomi kepada negara-negara di Eropa Timur.
ADVERTISEMENT
Tentu saja pemberian bantuan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, bantuan di bidang ekonomi tersebut merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Uni Soviet untuk bisa melawan Amerika Serikat.

Strategi Uni Soviet dalam Melawan Kebijakan Truman Doctrine

Strategi Uni Soviet dalam melawan kebijakan Truman Doctrine. Sumber: pexels.com
Mengutip dari buku Yes! Aku Lolos SBMPTN IPS/SAINTEK, Veronika Neni (2016:177), Molotov Plan adalah kebijakan yang diberikan kepada negara-negara Eropa Timur. Terutama bagi negara-negara yang terdampak Perang Dunia II.
Kebijakan Molotov Plan dibuat oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet, yakni Vyacheslav Molotov. Pada akhirnya, kebijakan ini menjadi simbol penolakan Uni Soviet terhadap Marshall Plan. Pasalnya, Uni Soviet sadar bahwa Marshall Plan bertujuan untuk melemahkan pengaruh Uni Soviet.
Jadi, Uni Soviet mempunyai rencana serupa yang juga bertujuan untuk menguatkan pengaruhnya di Eropa Timur. Oleh karena itulah, pada waktu yang sama, Molotov mengeluarkan rencananya.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuh negara yang bergabung dengan kebijakan Molotov Plan antara lain Uni Soviet, Polandia, Cekoslovakia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Jerman Timur. Pada dasarnya, sistem yang ditawarkan Molotov Plan, yakni sistem perdagangan bilateral.
Oleh karena itulah, Molotov Plan membuat negara-negara di Eropa Timur berhenti mengandalkan bantuan Amerika Serikat untuk membangun kembali negaranya usai Perang Dunia II.
Menariknya lagi, Molotov Plan menjadi cikal bakal Comecon atau Council for Mutual Economic Assistance) yang didirikan pada 1949. Namun, di sisi lain, kebijakan Molotov Plan juga terkesan kontradiktif.
Hal ini karena Uni Soviet memberikan bantuan, tetapi juga menagih sejumlah biaya perbaikan kepada negara-negara Blok Poros atas kerugian Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa strategi Uni Soviet dalam melawan kebijakan Truman Doctrine adalah dengan mengeluarkan kebijakan Molotov Plan yang berupa pemberian bantuan ekonomi kepada negara-negara di Eropa Timur. (Anne)