Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Organ Tumbuhan yang Mengalami Perubahan akibat Perubahan Fungsinya
17 Mei 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk sebagai akibat perubahan fungsinya disebut umbi. Bahan makanan ini tentu sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Umbi-umbian di Indonesia banyak digunakan sebagai bahan makanan pengganti nasi. Hal ini karena jenis makanan tersebut kaya akan karbohidrat dan nutrisi lainnya.
Organ Tumbuhan yang Mengalami Perubahan akibat Perubahan Fungsinya
Mengutip buku Sink Source Relationship dalam Tanaman oleh Amarullah (2021), organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk sebagai akibat perubahan fungsinya disebut umbi. Penyebab utama perubahan tersebut adalah adaptasi tumbuhan dalam menyimpan nutrisi.
Agar dapat memenuhi fungsi penyimpanan ini, umbi mengalami proses perubahan ukuran menjadi lebih besar atau lebih mengembang dibandingkan struktur asalnya. Pembesaran tersebut disebabkan karena penumpukan bahan cadangan di dalam sel-sel umbi, khususnya sel parenkim yang dapat menyimpan banyak pati dan gula.
Perubahan bentuk umbi juga disebabkan karena mengakomodasi fungsi penyimpanan yang lebih efisien. Tidak sedikit umbi yang berbentuk lonjong atau bulat untuk memaksimalkan volume penyimpanan, meminimalisir potensi kehilangan air, serta efisiensi penyimpanan nutrisi.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Umbi
Umbi memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya berbeda dengan jenis tumbuhan lainnya. Beberapa karakteristik tersebut yakni sebagai berikut:
1. Kemampuan Perbanyakan
Selain organ penyimpanan, umbi juga berperan sebagai alat perbanyakan vegetatif. Tumbuhan mampu menghasilkan individu baru dari umbi yang tertanam di bawah tanah. Hal ini adalah strategi reproduksi yang menguntungkan, di lingkungan yang tidak selalu mendukung reproduksi generatif melalui biji.
Setiap umbi mampu menghasilkan tunas baru yang tumbuh menjadi individu baru yang identik dengan induknya. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup sekaligus perbanyakan spesies.
2. Modifikasi Struktural
Dalam mendukung perbanyakan vegetatif, umbi mengalami perubahan struktur internal yang mendukung pembentukan tunas baru. Contohnya, mata pada kentang merupakan titik-titik pertumbuhan yang mampu berkembang menjadi tunas baru.
ADVERTISEMENT
Struktur umbi juga mampu hidup di bawah tanah karena terlindungi dari suhu yang ekstrem, predator, maupun kekeringan. Struktur tersebut mencakup lapisan pelindung yang dapat beregenerasi dengan cepat ketika kondisi lingkungan membaik.
Jadi, organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk sebagai akibat perubahan fungsinya disebut umbi. Karakteristik umbi akar adalah mampu melakukan perbanyakan secara vegetatif dan mengalami perubahan struktur internal untuk pembentukan tunas baru. (DLA)