Konten dari Pengguna

Pengertian Rukyat Menurut Pandangan NU

Berita Terkini
Penulis kumparan
10 Desember 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jelaskan Pengertian Rukyat Menurut Pandangan NU, Foto: Unsplash/new look casting.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jelaskan Pengertian Rukyat Menurut Pandangan NU, Foto: Unsplash/new look casting.
ADVERTISEMENT
Rukyat adalah salah satu metode penentuan tanggal Ramadan. Salah satu organisasi Islam yang mengguankan metode ini adalah NU. Jelaskan pengertian rukyat menurut pandangan NU!
ADVERTISEMENT
Dalam penentuan awal Ramadan, di Indonesia terdapat banyak aliran yang berbeda. Jadi umat muslim perlu mengetahui perbedaannya. Dengan demikian, pengetahuan dapat bertambah.

Pengertian Rukyat Menurut Pandangan NU di Indonesia

Ilustrasi Jelaskan Pengertian Rukyat Menurut Pandangan NU, Foto: Unsplash/Baramyou0708.
Cara menentukan tanggal 1 Ramadan di Indonesia berbeda-beda. Berbagai pihak, mulai astronom, peneliti ilmu falak, hingga tokoh agama memiliki caranya masing-masing.
Selalu ada saja timbul perbedaan yang mungkin disebabkan adanya perbedaan prinsip yang mendasar dalam memahami nash yang berakibat melahirkan perbedaan cara penerapannya.
Ada yang merujuk pada pendapat wujudul Hilal atas dasar Hisab (bulan sudah berada di atas ufuq) dan ada juga yang merujuk pada pendapat Rukyatul hilal (bulan berada di atas ufuq dengan ketentuan Imkanu ar- rukyah). Jelaskan pengertian rukyat menurut pandangan NU!
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Hisab Rukyat Indonesia: Diversitas Metode Penentuan Awal Ramadan, Muhammad Awaludin dan Fachrir Rahman (2022: 13), rukyat dalam kajian ilmu falak adalah sebuah gandengan dari kata hisab, sehingga ketika orang menyebut kata hisab rukyat maka seketika akan terbesit ilmu falak.
Rukyat diartikan sebagai pengamatan terhadap benda-benda langit, termasuk bulan (hilal), telah dilakukan selama ribuan tahun. Hasil-hasil pengamatan tersebut dicatat dan diolah hingga berkembang menjadi ilmu yang melahirkan astronomi dan ilmu hisab (astronomi praktis).
Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Kriteria ini berpegangan pada hadis Nabi Muhammad :
Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam, karena hilal baru terlihat pada waktu tersebut. Hal ini disebabkan cahaya hilal yang sangat redup dibandingkan dengan cahaya matahari dan bentuknya yang sangat tipis.
ADVERTISEMENT
Jika hilal berhasil diamati, maka waktu petang (maghrib) di lokasi tersebut menandai dimulainya bulan hijriyah yang baru. Namun, jika hilal tidak terlihat, awal bulan ditetapkan dimulai pada waktu maghrib hari berikutnya.
Itulah jawaban soal “Jelaskan pengertian rukyat menurut NU!”. Rukyat ini diartikan sebagai penentuan awal Ramadan berdasarkan pengamatan terhadap benda-benda langit. (Umi)