Konten dari Pengguna

Sejarah Minggu Palma Berdasarkan Alkitab dan Makna Perayaan Ini

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 April 2025 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Minggu Palma. Sumber: Unsplash/Zach Lucero
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Minggu Palma. Sumber: Unsplash/Zach Lucero
ADVERTISEMENT
Pada hari Minggu, 13 April 2025 umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan Minggu Palma. Apa itu Minggu Palma dan bagaimana latar belakarang sejarah perayaan Minggu Palma?
ADVERTISEMENT
Minggu Palma merupakan salah satu rangkaian dari pekan suci Paskah. Dimulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, dan nantinya akan ditutup dengan Minggu Paskah.

Sejarah Minggu Palma Berdasarkan Alkitab

Ilustrasi sejarah Minggu Palma. Sumber: Unsplash/Brady Leavell
Minggu Palma dirayakan seminggu jelang perayaan Paskah. Sejarah Minggu Palma berasal dari Alkitab Perjanjian Baru, tepatnya pada Injil Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.
Dalam Alkitab dikisahkan bahwa pada waktu itu Yesus memasuki Kota Yerusalem bersama murid-muridnya. Ia disambut dengan penuh sukacita oleh banyak orang.
Di sepanjang jalan mereka meneriakkan "Hosana" sembari menghamparkan pakaian dan daun palma di jalan. Mereka memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan.
Pada saat itu Yesus menunggang sebuah keledai. Karena itu, di negara-negara berbahasa Jerman, umat menyertakan figur Yesus menaiki keledai yang disebut Palmesel, simbol perjalanan suci yang diiringi meriah dengan penghormatan khas, daun palma atau palem.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, daun palem selalu digunakan dalam perayaan Minggu Palma. Dalam tradisi Kristiani, daun palma melambangkan kemenangan Kristus atas dosa dan kematian, serta pengharapan akan kehidupan kekal yang diberikan-Nya kepada umat manusia.
Saat Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara.
Dalam buku Natal dan Paskah: Perayaan Liturgis dalam Dua Lingkaran, C.H. Suryanugraha (2021), disebutkan bahwa tujuan perayaan Minggu Palma yaitu untuk mengenangkan kesengsaraan Tuhan Yesus. Pada momen ini, umat diajak untuk mengenangkan suatu peristiwa penebusan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah sejarah Minggu Palma berdasarkan Alkitab dan juga maknanya. Minggu Palma tidak hanya sekadar perayaan kedatangan Yesus ke Yerusalem, tetapi juga merupakan awal dari rangkaian perayaan Pekan Suci yang mencakup peringatan Perjamuan Terakhir, Penyaliban, dan Kebangkitan Yesus. (ELZ)