Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tahun Berapakah Jenderal Hoegeng Wafat? Ini Pembahasan Lengkapnya
26 Juni 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun berapakah Jendral Hoegeng wafat? Pertanyaan ini menjadi salah satu pembahasan yang disajikan dalam materi pelajaran terkait sejarah. Jenderal Hoegeng dianggap sebagai salah satu tokoh penting dan memiliki jasa yang besar bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengetahui waktu Jenderal Hoegeng wafat, penting untuk mengenali jasa-jasa dan latar belakang hidupnya yang dapat diteladani masyarakat umum. Dengan begitu, sikap-sikapnya dapat dijadikan sebagai teladan bagi warga negara Indonesia.
Penjelasan Tahun Berapakah Jenderal Hoegeng Wafat dan Biografi Singkatnya
Dikutip dari dalam buku berjudul Pemimpin Berintegritas Mencegah Korupsi, Hendri Santosa, Penerbit Adab (2023: 79), Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan polisi yang dikenal dengan sikap tegas, bersih, sederhana, dan jujur.
Tak heran jika Hoegeng dikenal sebagai legenda di seluruh kalangan kepolisian. Hoegeng bahkan juga disebut rela hidup sederhana untuk menjaga integritasnya.
Hoegeng mulai menugaskan dan menjalankan fungsi polisi dengan mulai melacak dan menindak pihak yang melakukan tindak pidana seperti korupsi , kolusi, dan nepotisme yang merugikan masyarakat bangsa.
ADVERTISEMENT
Hoegeng juga disebut berperan besar dalam mengembalikan profesionalisme kerja Kapolri pada masa Orde Baru yang sebelumnya berada di kontrol ABRI. Jenderal Hoegeng lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921.
Tahun berapakah Jenderal Hoegeng wafat? Jenderal Hoegeng wafat pada tahun 2004, tepatnya 14 Juli 2004. Hoegeng meninggal dunia pada usia 82 tahun karena penyakit stroke yang dideritanya.
Sebelum wafat, Hoegeng sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapatkan perawatan intensif atas penyakit yang dialaminya. Selama hidupnya Hoegeng sempat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kelima pada tahun 1968-1971.
Selain dikenal sebagai polisi paling berani dan jujur di era pemerintahan yang penuh dengan korupsi di Indonesia, Jenderal Hoegeng juga sosok polisi yang menginisiasi peraturan menggunakan helm untuk keamanan berkendara.
ADVERTISEMENT
Jenderal Hoegeng mulai menerapkan peraturan menggunakan helm ini dengan tujuan untuk meminimalisir korban jiwa yang timbul akibat kecelakaan saat berkendara.
Sekian ulasan tentang tahun berapakah Jenderal Hoegeng wafat yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran mengenai sejarah Indonesia yang penting untuk diketahui. (DAP)