Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tujuan Pelaksanaan Sidang BPUPKI dan Tokoh yang Berperan
13 Desember 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum Indonesia merdeka, dibentuklah dua lembaga yang bernama BPUPKI dan PPKI. BPUPKI melaksanakan 2 kali sidang dan PPKI tiga kali sidang. Perlu diketahui, pelaksanaan sidang BPUPKI pertama bertujuan untuk merumuskan dasar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam perumusannya, terdapat beberapa tokoh yang berperan pada sidang tersebut. Terlebih, terdapat tiga tokoh yang menyatakan gagasan pada perumusan dasar negara Indonesia.
Pelaksanaan Sidang BPUPKI Pertama Bertujuan untuk Perumusan Dasar Negara
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas 7 oleh Sri Nurhayati dan Iwan Muharji (2020) pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang yang saat itu datang ke Indonesia membuat sebuah lembaga yang bernama Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.
BPUPKI bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.
Secara resmi pada tanggal 29 April 1945, Jepang melantik BPUPKI dengan beranggotakan 62 orang Indonesia ditambah 7 (tujuh) orang perwakilan Jepang tanpa hak suara.
ADVERTISEMENT
BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi BPUPKI, yaitu:
Pada sidang pertama BPUPKI, tokoh-tokoh yang berperan terdiri dari panitia sembilan, yakni:
Sedangkan dalam perumusannya, terdapat tiga tokoh yang menyatakan tentang gagasan dasar negara Indonesia, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
2. Soepomo (31 Mei 1945)
3. Ir. Soekarno
Namun, dasar negara Indonesia yang dipilih berdasarkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang berisi sebagai berikut.
Ternyata, Panitia Sembilan menyetujui Piagam Jakarta sebagai dasar negara Indonesia. Namun seorang tokoh yang bernama Latuharhary keberatan akan sila pertama. Sehingga diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Demikianlah penjelasan singkat tentang pelaksanaan sidang BPUPKI pertama bertujuan untuk perumusan dasar negara lengkap dengan tokoh yang berperan di dalamnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.(MZM)
ADVERTISEMENT