Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Soal Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, Edy Rahmayadi Buka Suara
28 November 2018 17:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Berita Timnas Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua PSSI, Edy Rahmayadi. (Foto: Instagram @edy_rahmayadi)
ADVERTISEMENT
Hingga berakhirnya partai pertandingan terakhir Grup B, Timnas Indonesia hanya mampu mendulang satu kali kemenangan atas Timor Leste dan menelan dua kali kekalahan atas Thailand dan Singapura. Sementara, laga terakhir melawan Filipina hanya mampu berakhir dengan hasil imbang 0-0.
Menanggapi kegagalan skuat Garuda dalam turnamen Piala AFF 2018, ketua PSSI periode 2016-2020, Edy Rahmayadi , pada akhirnya angkat suara.
Edy menilai, gagalnya Timnas Indonesia di kompetisi sepak bola antar negara-negara di wilayah Asia Tenggara itu disebabkan oleh minimnya pemain senior yang bergabung dalam tim asuhan Bima Sakti tersebut.
“Perlu diketahui juga, kita ini keterbatasan pemain senior, mayoritas pemain yang bermain di Piala AFF 2018 kemarin itu adalah U-23,” ujar Edy Rahmayadi dilansir salah satu media online, Rabu (28/11/2018).
ADVERTISEMENT
Pada turnamen Piala AFF ini, Timnas Indonesia memang hanya diperkuat oleh sembilan pemain senior. Adalah Alberto Goncalves, Andritany Adhiyasa, Dedik Setiawan, Muhammad Ridho, Riko Simanjuntak, Fachrudin Aryanto, Stefano Lilipaly, Rizky Pora, dan Bayu Pradana yang berperan sebagai pemain senior dalam turnamen tersebut.
Meski begitu, Edy mengatakan bahwa PSSI dan seluruh official yang ada telah berusaha semaksimal mungkin demi kebaikan Timnas Indonesia.
“Jadi, memang sangat minim pemain-pemain senior. Kami ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk timnas Indonesia,” tambah Edy.
Atas hasil negatif yang ditelan oleh Tim Merah Putih, Edy secara langsung menyampaikan permohonan maafnya dan mengaku sebagai orang yang bertanggung jawab atas hasil tersebut.
“Kami sudah maksimal. Pelatih dan manajer sudah bekerja keras bersama dengan atlet-atlet kita. Ini yang terjadi dan saya mohon maaf khususnya. Saya bertanggung jawab semua ini,”
ADVERTISEMENT