Konten dari Pengguna

Penebangan Hutan Secara Liar, Begini Dampaknya

25 Mei 2021 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penebangan hutan secara liar (Foto: gryffyn m via Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Penebangan hutan secara liar (Foto: gryffyn m via Unsplash).
ADVERTISEMENT
Penebangan hutan secara liar menjadi permasalahan lingkungan yang berdampak pada ekosistem. Dampak tersebut bisa terjadi pada hari ini atau masa depan, baik ke manusia maupun ke flora dan fauna.
ADVERTISEMENT
Contoh terbaru yang terjadi adalah video viral hewan Orang Utan yang berkeliaran di lokasi tambang bara di Kalimantan Timur.
Munculnya hewan ini di lokasi yang tidak biasa adalah tanda bahwa habitatnya telah dirusak oleh penebangan hutan liar dan berubah menjadi tambang batu bara.
Kejadian seperti ini semestinya tidak terjadi. karena sifatnya ilegal dan melanggar hukum. Hal itu tertuang dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dapat menjadi payung hukum untuk menjerat pelaku.
Pada kenyataannya, berita penebangan hutan secara liar tetap bermunculan. Selain Indonesia, penebangan liar juga terjadi di hutan hujan Amazon, Brasil.
Lalu, apa dampak penebangan hutan secara liar? Berikut ini adalah penjelasannya.

Dampak Penebangan Hutan Secara Liar di Indonesia

Penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan kerusakan pada aspek kehidupan makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dampak pembalakan liar terjadi di berbagai ranah kehidupan.
Nyatanya, penebangan hutan secara liar akan merugikan pendapatan negara secara tidak langsung. Tanpa adanya izin yang jelas, pelaku pembalakan liar menyebabkan negara kehilangan potensi devisa sebesar Rp 30 triliun per tahun.
Penebangan hutan juga merusak resapan air hujan. Rusaknya resapan air hujan dapat membahayakan, karena menyebabkan longsor dan banjir.
Banjir ini juga disebabkan rusaknya hutan. Dikutip dari Kumparan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan, bahwa penurunan luas hutan alam di Kalimantan Selatan telah mencapai 62,8% selama 30 tahun terakhir atau sejak 1990.
Banjir Kalimantan Selatan dampak dari penebangan hutan secara liar (Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO)

Akibat Penebangan Hutan Secara Liar saat Pandemi COVID-19

Dampak lainnya dari penebangan hutan secara liar mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Pembalakan liar dilakukan tanpa melihat jenis pohon yang ditebang.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat berbagai jenis populasi di hutan menjadi berkurang. Posisi Indonesia sendiri merupakan salah satu yang paling terancam karena pembalakan liar.
Keberadaan fauna termasuk dalam keragaman hayati yang terancam karena penebangan hutan. Menurut perkiraan, ada 80-90% dari spesies satwa liar yang tinggal di dalam hutan tropis yang persentasenya hanya 6% dari permukaan bumi.
Ancaman terhadap habitat satwa sama saja mengancam satwa itu sendiri. Dampaknya adalah sekitar 100 spesies satwa populasinya menurun.
Menurut Rob Wallace dalam Matinya Epidemiolog: Ekspansi Modal dan Asal-Usul Covid 19 (2020), salah satu teori munculnya virus Corona adalah kelelawar hutan jenis tertentu.
Habitat kelelawar ini aslinya jauh dari lokasi kehidupan manusia. Ketika interaksi antara manusia dan hewan ini jarang terjadi, peluang terjadinya lompatan penyakit hewan ke manusia atau zoonosis sebenarnya kecil.
ADVERTISEMENT
Namun, penebangan hutan secara liar menyebabkan pembangunan pemukiman penduduk di lokasi bekas hutan semakin masif.
Inilah yang menyebabkan interaksi manusia dan kelelawar hutan menjadi dekat, sehingga terjadilah zoonosis yang berkembang menjadi virus SARS-Cov2.
Ilustrasi unjuk rasa menentang penebangan hutan secara liar (Foto: Markus Spiske via Unsplash).
Sebagai manusia, kita dapat mengubah jalannya sejarah dengan kembali merawat hutan. Penghijauan kembali dan pencegahan pembalakan liar dapat menjadi solusi yang dipilih.
Demikian penjelasan penebangan hutan secara liar dan dampak yang terjadi. Mari kita selamatkan Indonesia sekaligus menjaga kelestarian Bumi.
(RKW)