Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perahu Kuno Usia 700 Tahun Ditemukan, Berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya?
21 Oktober 2020 13:36 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekelompok arkeolog berhasil menemukan sebuah perahu kuno di Desa Lambur 1, Muara Sabak Timur, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Perahu kuno tersebut diduga peneliti sudah berusia lebih dari 700 tahun.
ADVERTISEMENT
“Masih dugaan awal. Untuk memastikannya saat ini sampel ijuk dan kayu masih dibawa ke Lab Nasional untuk diuji, kita masih menunggu hasil uji sampelnya," kata arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar, kepada Antara. “Sejauh ini proses ekskavasi baru berjalan sekitar 60 persen, baru sebagian perahu yang dapat diketahui.”
“Fakta paling unik, di bagian bawah bilah papan kapal tidak ditemukan lunas dan rangka, hanya ditemukan kayu-kayu bulat melintang di bawah papan tadi. Dugaannya, kapal ini dalam keadaan parkir untuk perbaikan di sebuah dok,” lanjutnya.
Perahu itu dibuat menggunakan bilah kayu yang disambung menggunakan pasak kayu. Teknik pembuatan perahu yang demikian, menurut Ali Akbar, merupakan teknik pembuatan kapal yang umum diterapkan di Asia Tenggara pada masa lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ukuran dan ketebalan papan bangunannya, perahu tersebut dulunya kemungkinan digunakan untuk mengarungi samudra. Ia menduga, perahu itu dibangun dalam masa antara tahun 1 hingga 13 Masehi. Kalau perahu itu benar usianya 700 tahun, besar kemungkinan keberadaannya berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya .
Sekitar dua kilometer dari tempat penemuan perahu kuno itu, ditemukan makam, sabuk, dan peninggalan yang lain. Berdasarkan temuan benda-benda peninggalan masa lalu tersebut, arkeolog menduga pada masa itu permukiman warga berkembang di sekitar muara sungai.
Chiara Zazzara, profesor sekaligus arkeolog dari Italia yang sedang mengunjungi situs perahu kuno Lambur, menyebut bagian perahu tersebut ada yang hampir sama dengan perahu pinisi.
“Masih misteri, dilihat dari pasaknya memang mendekati jenis perahu pinisi, namun ada perbedaan sedikit pada pasak dan ijuk, karena kapal pinisi kebanyakan menggunakan pasak namun terkait penggunaan ijuk belum bisa dipastikan, dan ini sangat menarik bagi saya untuk diteliti lebih lanjut,” katanya.
ADVERTISEMENT
(EDR)